
Lawan Dolar Australia, Rupiah Terkuat Sejak 9 Januari
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
25 April 2018 11:44

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Australia pada siang ini bergerak menguat. Posisi ini merupakan posisi terkuat rupiah sejak 9 Januari 2018.
Pada Rabu (25/04/2018) pukul 11:30 WIB, AUD 1 dibanderol Rp 10.532,91. Rupiah menguat 0,23% dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
Sementara harga jual dolar Australia di beberapa bank masih ada yang menembus posisi Rp 10.700. Berikut pergerakan harga jual dolar Australia hingga pukul 11:30 WIB:
Pelemahan yang terjadi pada dolar Australia tidak lepas dari rilis data inflasi periode Maret 2018 yang lebih rendah dari perkiraan serta kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS). Data dari Australian Bureau Statistics (ABS) memperlihatkan bahwa inflasi Maret hanya sebesar 0,4%. Angka ini lebih rendah dari perkiraan pasar yang berada di kisaran 0,6%. Inflasi Maret juga melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 0,5%.
Perlambatan laju inflasi memberi peringatan bahwa kinerja ekonomi Negeri Kanguru tidak sebaik perkiraan. Oleh karena itu, potensi kenaikan suku bunga acuan oleh Reserve Bank of Australia (RBA) menjadi kecil.
Di sisi lain, naiknya imbal hasil obligasi pemerintah AS ke level 3% membuat obligasi pemerintah Australia kurang diminati. Ini karena tingkat imbal hasil di AS jauh lebih tinggi dibandingkan Australia.
Hal ini membuat potensi aliran modal asing keluar dari Australia cukup besar sehingga menekan mata uang domestik. Dua kombinasi tersebut membuat dolar Australia bergerak melemah pada hari ini dan memberi kesempatan rupiah untuk menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Kalah Dagang dan Pariwisata, Rupiah Sulit Menguat Lawan AUD
Pada Rabu (25/04/2018) pukul 11:30 WIB, AUD 1 dibanderol Rp 10.532,91. Rupiah menguat 0,23% dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
![]() |
Sementara harga jual dolar Australia di beberapa bank masih ada yang menembus posisi Rp 10.700. Berikut pergerakan harga jual dolar Australia hingga pukul 11:30 WIB:
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 10.347,00 | Rp 10.704,00 |
Bank BNI | Rp 10.374,00 | Rp 10.664,00 |
Bank BRI | Rp 10.493,18 | Rp 10.654,64 |
Bank BTN | Rp 10.447,00 | Rp 10.645,00 |
Bank BCA | Rp 10.408,00 | Rp 10.701,00 |
Bank CIMB Niaga | Rp 10.416,26 | Rp 10.715,10 |
Pelemahan yang terjadi pada dolar Australia tidak lepas dari rilis data inflasi periode Maret 2018 yang lebih rendah dari perkiraan serta kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS). Data dari Australian Bureau Statistics (ABS) memperlihatkan bahwa inflasi Maret hanya sebesar 0,4%. Angka ini lebih rendah dari perkiraan pasar yang berada di kisaran 0,6%. Inflasi Maret juga melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 0,5%.
Di sisi lain, naiknya imbal hasil obligasi pemerintah AS ke level 3% membuat obligasi pemerintah Australia kurang diminati. Ini karena tingkat imbal hasil di AS jauh lebih tinggi dibandingkan Australia.
![]() |
Hal ini membuat potensi aliran modal asing keluar dari Australia cukup besar sehingga menekan mata uang domestik. Dua kombinasi tersebut membuat dolar Australia bergerak melemah pada hari ini dan memberi kesempatan rupiah untuk menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Kalah Dagang dan Pariwisata, Rupiah Sulit Menguat Lawan AUD
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular