
Laba Perusahaan Pembangkit di Jababeka Turun 16,68%
Ratelia Nabila, CNBC Indonesia
24 April 2018 13:36

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja keuangan PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR) pada kuartal-I 2018, kurang memuaskan berdasarkan rilis laporan keuangan yang disampaikan hari ini.
POWR membukukan penurunan laba bersih sebesar 16,68% pada kuartal-I 2018 menjadi US$ 22,91 juta atau setara Rp 318,49 miliar dibandingkan laba kuartal-I 2017 sebesar US$ 27,49 juta (Rp 382,19 miliar).
Padahal pada periode yang sama POWR membukukan kenaikan pendapatan sebesar 1,90% menjadi US$ 141,23 juta setara Rp 1,96 triliun atau naik dibandingkan pendapatan pada 2017 sebesar US$ 138, 59 juta setara Rp 1,93 triliun.
Jika dirinci, pendapatan tertinggi pada kuartal-I 2018, berasal dari pendapatan penjualan individual kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Tbk (PLN). Penjualan produk listrik, pada 2018 naik 1,92% menjadi US$ 140,69 juta dibandingkan angka penjualan listrik 2017 sebesar US$ 138 juta.
Sedangkan, pendapatan dari penyambungan listrik turun pada 2018 sebesar US$ 533 ribu atau turun 3,03%, dibandingkan pada 2017 sebesar US$ 549, 72 ribu.
Beban usaha pada kuartal-1 2018 turun 3,11% menjadi US$ 89,32 juta dibandingkan pada 2016 sebesar US$ 92,19 juta. Liabilitas perusahaan, pada kuartal-I 2018 turun 2,53% menjadi US$ 665,95 juta, dibandingkan pada 2017 US$ 683, 26 juta.
Aset perusahaan, naik tipis 0,42% pada 2018 menjadi US$ 1,33 miliar dibandingkan aset pada 2017 sebesar US$ 1,32 miliar.
Listrindo Cikarang merupakan perusahaan pembangkit listrik yang membangun cabang di Jababeka pada tahun 1992. Sejak saat itu, perusahan telah mengatur perkembangan industri dengan menyediakan pasokan listrik berkualitas kepada para 2.000 lebih pelanggan ke 5 kawasan industri.
(hps) Next Article Kinerja Q1-2020 Emiten RI Bakal Ambles, Q2 Lebih Parah
POWR membukukan penurunan laba bersih sebesar 16,68% pada kuartal-I 2018 menjadi US$ 22,91 juta atau setara Rp 318,49 miliar dibandingkan laba kuartal-I 2017 sebesar US$ 27,49 juta (Rp 382,19 miliar).
Padahal pada periode yang sama POWR membukukan kenaikan pendapatan sebesar 1,90% menjadi US$ 141,23 juta setara Rp 1,96 triliun atau naik dibandingkan pendapatan pada 2017 sebesar US$ 138, 59 juta setara Rp 1,93 triliun.
Sedangkan, pendapatan dari penyambungan listrik turun pada 2018 sebesar US$ 533 ribu atau turun 3,03%, dibandingkan pada 2017 sebesar US$ 549, 72 ribu.
Beban usaha pada kuartal-1 2018 turun 3,11% menjadi US$ 89,32 juta dibandingkan pada 2016 sebesar US$ 92,19 juta. Liabilitas perusahaan, pada kuartal-I 2018 turun 2,53% menjadi US$ 665,95 juta, dibandingkan pada 2017 US$ 683, 26 juta.
Aset perusahaan, naik tipis 0,42% pada 2018 menjadi US$ 1,33 miliar dibandingkan aset pada 2017 sebesar US$ 1,32 miliar.
Listrindo Cikarang merupakan perusahaan pembangkit listrik yang membangun cabang di Jababeka pada tahun 1992. Sejak saat itu, perusahan telah mengatur perkembangan industri dengan menyediakan pasokan listrik berkualitas kepada para 2.000 lebih pelanggan ke 5 kawasan industri.
(hps) Next Article Kinerja Q1-2020 Emiten RI Bakal Ambles, Q2 Lebih Parah
Most Popular