Bangun Pabrik Sari Roti, PBSA Target Pendapatan Tumbuh 10%

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
20 April 2018 12:42
Pada 2017 pendapatan perseroan tercatat sebesar Rp 630,06 miliar.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Paramita Bangun Sarana Tbk (PBSA) menargetkan pendapatan tahun ini tumbuh sebesar 10% pada menjadi Rp 700 miliar. Pada 2017 pendapatan perseroan tercatat sebesar Rp 630,06 miliar.

Direktur dan Corporate Secretary Vincentius Susanto mengatakan pertumbuhan pendapatan usaha dari sejumlah proyek konstruksim, yang merupakan kegiatan luar bisnis utama perseroan, tetapi menambah diversifikasi bisnis dan jumlah client base perusahaan.

Salah satu proyek konstruksi yang sedang dikerjakan perseroan tahun ini adalah pembangunan pabrik baru milik PT Nippon indosari Corpindo Tbk (ROTI) di Gresik Jawa Timur, dengan luas bangunan proyek sebesar satu hektar dan direncanakan rampung pada tiga bulan mendatang.

"Pabrik Sari Roti sudah mulai berjalan, nilai proyek yang kami peroleh sekitar Rp 40 miliar lebih dan itu dibangun cepat ya,"ujar Vincent dalam Public Expose di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (20/4/2018).

Selain itu, proyeksi kenaikan pendapatan memlaui investasi jangka panjang perkebunan kelapa sawit di Malaysia dengan membentuk anak usahanya bernama PT Paramita Bangun Sarana Sdn Bhd bermodal 1 juta ringgit Malaysia atau Rp 3,55 miliar.

Perseoan juga berencana untuk melakukan merger salah satu perusahaan baja (steel manufacturing) yang saat ini sedang dalam pembahasan di dalam perseroan. Selain itu, ada juga rencana untuk melakukan akuisisi.

"Kami berniat mau merger satu perusahaan yang sifatnya industri konstruksi baja, tapi untuk mengakuisisi itu banyak lika-likunya jadi masih dalam pembahasan. Kalo rencana merger kita tetap sekitar 51% ya", tambah Vincent.

Dana untuk ekspansi usaha tersebut bersumber dari kas internal. Perseroan memiliki kas kuat dalam menyediakan dana tersebut. "Mengenai dananya dari mana, posisi keuangan sangat likuid. Kita punya rasio lancar dan tambah lama tambah membaik, jadi untuk akusisi satu perusahaan konstruksi tidak masalah lah, cash on hand kami itu sekitar Rp 300 miliar,"ujar Vincent.
 
(hps) Next Article Sentra Mitra Target Ekspansi ke 15 Kota

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular