
Investor Beralih Ke Saham, Pasar Obligasi Melemah 0,09%
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
19 April 2018 17:10

Jakarta, CNBC Indonesia - Gencarnya investor asing dalam memburu aset-aset beresiko seperti saham membuat obligasi kembali ditinggalkan. Pada perdagangan hari ini, Indonesia Composite Bond Index terkoreksi sebesar 0,09% ke level 245,0724. Di sisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat sebesar 0,57% ke level 6.355,9.
Melansir Reuters, imbal hasil obligasi pemerintah tenor 10 tahun naik sebesar 4 bps menjadi 6,675%, dari yang sebelumnya 6,635%. Imbal hasil tenor 10 tahun tak pernah turun sejak 13 April silam. Sebagai catatan, pergerakan imbal hasil obligasi berbanding terbalik dengan harganya.
Salah satu hal yang membuat investor gencar berburu saham adalah pernyataan Menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati bahwa Indonesia berkeinginan untuk bergabung dalam blok dagang Trans-Pacific Partnership (TPP).
Berbicara kepada CNBC dalam pertemuan musim semi IMF-World Bank di Washington, mantan Direktur Pelaksana World Bank tersebut mengungkapkan bahwa keikutsertaan Indonesia dalam TPP memang selalu menjadi keinginan Presiden Joko Widodo. Namun, ia juga mengungkapkan bahwa hal tersebut bukan menjadi prioritas pada saat ini.
"Arahnya menuju ke sana [bergabung dengan TPP], namun kami masih harus menyelesaikan berbagai masalah struktural. Itulah mengapa pemerintah Indonesia memfokuskan diri pada konektivitas, sumber daya manusia, dan reformasi kemudahan berusaha atau ease of doing business," ujarnya, dilansir dari CNBC International, Kamis (19/4/2018).
Terlepas dari ikut-tidaknya AS dalam kesepakatan ini, keikutsertaan Indonesia dalam TPP, jika didukung oleh daya saing yang baik dari industri dalam negeri, berpotensi meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi.
Ketika laju ekonomi dalam negeri terakselerasi, tentulah investor menjadikan saham sebagai pilihannya, seiring adanya harapan bahwa kinerja keuangan emiten-emiten akan ikut terkerek.
Dari sisi eksternal, semakin nyatanya pertemuan antara Donald Trump dan Kim Jong Un membuat investor optimis bahwa Korea Utara pada akhirnya akan melakukan denuklirisasi.
Sebelumnya, uji coba senjata nuklir yang dilakukan oleh Korea Utara seringkali membuat investor melarikan dananya ke instrumen safe haven seperti emas, obligasi, Yen, dan Franc. Ketika ketegangan antar kedua negara mencair, investor lantas melepas instrumen yang aman dan beralih ke saham.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article Saham Semakin Diburu, Obligasi Terus Dilepas Investor
Melansir Reuters, imbal hasil obligasi pemerintah tenor 10 tahun naik sebesar 4 bps menjadi 6,675%, dari yang sebelumnya 6,635%. Imbal hasil tenor 10 tahun tak pernah turun sejak 13 April silam. Sebagai catatan, pergerakan imbal hasil obligasi berbanding terbalik dengan harganya.
Salah satu hal yang membuat investor gencar berburu saham adalah pernyataan Menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati bahwa Indonesia berkeinginan untuk bergabung dalam blok dagang Trans-Pacific Partnership (TPP).
Terlepas dari ikut-tidaknya AS dalam kesepakatan ini, keikutsertaan Indonesia dalam TPP, jika didukung oleh daya saing yang baik dari industri dalam negeri, berpotensi meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi.
Ketika laju ekonomi dalam negeri terakselerasi, tentulah investor menjadikan saham sebagai pilihannya, seiring adanya harapan bahwa kinerja keuangan emiten-emiten akan ikut terkerek.
Dari sisi eksternal, semakin nyatanya pertemuan antara Donald Trump dan Kim Jong Un membuat investor optimis bahwa Korea Utara pada akhirnya akan melakukan denuklirisasi.
Sebelumnya, uji coba senjata nuklir yang dilakukan oleh Korea Utara seringkali membuat investor melarikan dananya ke instrumen safe haven seperti emas, obligasi, Yen, dan Franc. Ketika ketegangan antar kedua negara mencair, investor lantas melepas instrumen yang aman dan beralih ke saham.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article Saham Semakin Diburu, Obligasi Terus Dilepas Investor
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular