
BFI Finance Bagi Dividen Rp 584 M
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
17 April 2018 17:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT BFI Finance Tbk (BFIN) memutuskan untuk membagikan dividen sekitar 49,1% laba bersih perseroan pada 2017 kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Total dana nilai dividen yang dibagikan mencapai Rp 584 miliar atau setar Rp 39/saham.
Selain itu, BFIN juga akan merencanakan untuk menerbitkan obligasi sebesar Rp 800 miliar yang merupakan obligasi tahap I dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) berkelanjutan IV BFIN dengan nilai sebesar Rp 8 triliun.
Sedangkan penerbitan obligasi tahap I tersebut memiliki tenor satu hingga tiga tahun dan direncanakan diterbitkan pada Juni 2018 mendatang.
"Penerbitan PUB 8 triliun dan tahap pertama 800 miliar, mudah-mudahan tidak ada hambatan dan bisa keluar pada Juni 2018", ujar Sudjono Finance Director BFIN di hotel Dharmawangsa, Selasa (17/4/2018).
Sedangkan untuk dana obligasi tersebut akan masuk dalam kebutuhan dana perusahaan pada 2018 pada tahun ini sebesar Rp 10 triliun.
Selain mendapatkan dana dari penerbitan obligasi, kebutuhan dana tersebut juga akan didapatkan BFIN melalui pinjaman perbankan dalam negeri dan pinjaman luar negeri. Dengan masing-masing komposisi penerimaan yang seimbang atau masing-masing satu pertiga.
"Kebutuhan dana kami 10 Triliun tahun ini, yang didapat dari obligasi, pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri jadi masing-masing seimbang atau sepertiga", tambah Sudjono.
Sedangkan pada tahun ini, BFIN menargetkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan barus sebesar 20% pada 2018 dibandingkan dengan tahun lalu yaitu Rp 14,34 triliun. Sedangkan pertumbuhan pendapatan BFIN ditargetkan naik 20% pada akhir 2018 dibandingkan dengan pendapatan pada 2017 sebesar Rp 4,04 triliun.
Sedangkan target pertumbuhan laba bersih diperkirakan sama seiring dengan target pendapatan 2018 atau 20% dibandingkan laba bersih BFIN pada 2017 sebesar Rp 1,18 triliun.
"Rencana kerja 2018 kami pertumbuhan bisnisnya naik 20% dibanidngkan tahun lalu, sedangkan pendapatan bisa tumbuh 20% seiring dengan tumbuhnya pendapatan secara positif", tambah Sudjono.
(hps) Next Article Timah Bagi Dividen Rp 175,84 M
Selain itu, BFIN juga akan merencanakan untuk menerbitkan obligasi sebesar Rp 800 miliar yang merupakan obligasi tahap I dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) berkelanjutan IV BFIN dengan nilai sebesar Rp 8 triliun.
Sedangkan penerbitan obligasi tahap I tersebut memiliki tenor satu hingga tiga tahun dan direncanakan diterbitkan pada Juni 2018 mendatang.
Sedangkan untuk dana obligasi tersebut akan masuk dalam kebutuhan dana perusahaan pada 2018 pada tahun ini sebesar Rp 10 triliun.
Selain mendapatkan dana dari penerbitan obligasi, kebutuhan dana tersebut juga akan didapatkan BFIN melalui pinjaman perbankan dalam negeri dan pinjaman luar negeri. Dengan masing-masing komposisi penerimaan yang seimbang atau masing-masing satu pertiga.
"Kebutuhan dana kami 10 Triliun tahun ini, yang didapat dari obligasi, pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri jadi masing-masing seimbang atau sepertiga", tambah Sudjono.
Sedangkan pada tahun ini, BFIN menargetkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan barus sebesar 20% pada 2018 dibandingkan dengan tahun lalu yaitu Rp 14,34 triliun. Sedangkan pertumbuhan pendapatan BFIN ditargetkan naik 20% pada akhir 2018 dibandingkan dengan pendapatan pada 2017 sebesar Rp 4,04 triliun.
Sedangkan target pertumbuhan laba bersih diperkirakan sama seiring dengan target pendapatan 2018 atau 20% dibandingkan laba bersih BFIN pada 2017 sebesar Rp 1,18 triliun.
"Rencana kerja 2018 kami pertumbuhan bisnisnya naik 20% dibanidngkan tahun lalu, sedangkan pendapatan bisa tumbuh 20% seiring dengan tumbuhnya pendapatan secara positif", tambah Sudjono.
(hps) Next Article Timah Bagi Dividen Rp 175,84 M
Most Popular