Kurs JISDOR : Rupiah Melemah Vs Dolar AS di Rp 13.766

Herdaru Purnomo & Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
16 April 2018 10:05
Kurs referensi mata uang Rupiah terhadap dolar AS dalam perdagangan antar bank dibuka melemah dibandingkan akhir pekan lalu.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs referensi mata uang Rupiah terhadap dolar AS dalam perdagangan antar bank dibuka melemah dibandingkan akhir pekan lalu. Rupiah melemah lawan dolar AS hingga 13 poin.

Mengutip data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang dipublikasikan Bank Indonesia, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS Senin (16/4/2018) tercatat Rp 13.766/US$ sementara pada penutupan pedagangan Jumat (13/4/2018) nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di Rp 13.753/US$.

JISDOR adalah kurs referensi mata uang Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat yang disusun berdasarkan kurs transaksi valuta asing terhadap rupiah antarbank di pasar domestik, melalui Sistem Monitoring Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah (SISMONTAVAR) di Bank Indonesia.

JISDOR tercatat menguat 0,13% selama sepekan lalu. Berikut pergerakan JISDOR sepekan kemarin :
  • 13 April 2018 : Rp 13.753/US$
  • 12 April 2018 : Rp 13.763/US$
  • 11 April 2018 : Rp 13.747/US$
  • 10 April 2018 : Rp 13.759/US$
  • 9 April 2018 : Rp 13.771/US$
Mengutip Reuters, Senin (16/4/2018) pada pukul 10.00 WIB dolar diperdagangkan di pasar spot Rp 13.765/US$. Nilai tertinggi dolar AS mencapai Rp 13.774/US$ dan terendahnya Rp 13.750/US$.

Nilai tukar rupiah diperkirakan bergerak cenderung melemah hari ini. Mengutip Reuters, rupiah diperkirakan bergerak dalam rentang Rp 13.750-13.770/US$. Bila rupiah melemah lebih lanjut, misalnya sampai menyenggol Rp 13.800/US$, Bank Indonesia (BI) akan melakukan intervensi di pasar untuk stabilisasi nilai tukar.

Hari ini, pasar akan menyimak rilis data perdagangan internasional yang akan dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada pukul 11:00 WIB. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan ekspor Maret 2018 tumbuh 0,8% secara year-on-year (YoY). Sementara impor masih melaju kencang 11,6%, dan neraca perdagangan diramalkan defisit US$ 69,5 juta.

Di pasar Non-Deliverable Forward (NDF) Singapura, rupiah diperdagangkan di kisaran Rp 13.780-13.790/US$. Sementara di New York, rupiah ditutup di Rp 13.795-13.805/US$.

Dolar AS juga tengah mendapat momentum penguatan merespons perkembangan di Suriah. AS dan sekutunya pada akhir pekan lalu telah melakukan serangan udara dengan menghujamkan 115 misil ke ibukota Damaskus untuk melumpuhkan fasilitas pembuatan senjata kimia.

Pelaku pasar menilai kemungkinan untuk serangan lanjutan relatif kecil. Apalagi setelah bombardir akhir pekan lalu, Presiden AS Donald Trump mengirim cuitan di Twitter bahwa "misi telah selesai".

Sebelum ada perkembangan baru, sepertinya pelaku pasar menilai isu Suriah sudah selesai. Oleh karena itu, investor kembali meminati instrumen berisiko dan meninggalkan aset-aset aman (safe heaven).

Dolar AS pun menguat karena tingginya minat investor dalam mengambil risiko. Dollar Index, yang menggambarkan posisi greenback terhadap enam mata uang utama, menguat hingga pagi ini.

 
Mata UangBid TerakhirPerubahan (%)
Yen Jepang107,37-0,04
Yuan China6,28-0,04
Won Korsel1.071,30-0,17
Dolar Taiwan29,34-0,14
Rupee India65,200,00
Dolar Singapura1,31+0,02
Ringgit Malaysia3,88-0,04
Peso Filipina51,99-0,09
 
(dru/dru) Next Article Rupiah Masih Jatuh, Kurs Dolar AS Antar Bank Dekati Rp 13.800

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular