
Rupiah Masih Jatuh, Kurs Dolar AS Antar Bank Dekati Rp 13.800
Herdaru Purnomo & Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
09 March 2018 10:08

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah masih terus melemah hari ini. Dolar AS naik sebesar 20 poin dibandingkan hari sebelumnya dalam perdagangan antar bank.
Mengutip data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang dipublikasikan Bank Indonesia, Jumat (9/3/2018) dolar AS tercatat berada di level Rp 13.794/US$. Pada hari sebelumnya, Kamis (8/3/2018) dolar AS tercatat berada di level Rp 13.774/US$.
Mengutip data Reuters pada pukul 10.00 WIB, Jumat (9/3/2018) dolar AS di pasar spot berada di Rp 13.785/US$ dan sempat jatuh ke level terendahnya di Rp 13.755/US$. Adapun level tertingginya dolar AS berada di Rp 13.795/US$.
Dolar AS bergerak menguat terhadap mata uang Asia, termasuk rupiah. Dollar Index, yang mencerminkan posisi dolar AS terhadap enam mata uang utama dunia, terus menguat sejak malam tadi.
Kini Dollar Index menguat 0,07% ke 90.25. Dalam sepekan terakhir, indeks ini sudah menguat 0,34%.
Greenback memperoleh momentum setelah pertemuan Bank Sentral Uni Eropa (ECB). Suku bunga acuan Zona Euro dipertahankan di 0% untuk refinancing, begitu pula dengan deposit tetap di -0,4% dan pinjaman 0,25%.
Meski begitu, ECB memberi sinyal bahwa mereka siap untuk mengakhiri stimulus moneter dengan pembelian surat berharga (quantitative easing). Kata-kata "menambah pembelian" sudah tidak ada dalam pernyataan ECB.
Namun untuk menuju ke kebijakan moneter ketat sepertinya masih butuh waktu, karena Presiden ECB Mario Draghi menyatakan masih mungkin untuk meneruskan quantitative easing sampai lewat September 2018. Artinya sampai saat itu likuiditas euro masih akan melimpah sehingga mata uang ini sulit menguat.
Situasi ini kemudian dimanfaatkan oleh dolar AS untuk menguat. Berikut perkembangan nilai tukar sejumlah mata uang Asia terhadap dolar AS:
(dru/dru) Next Article BI: 2019, Rupiah Lebih Stabil!
Mengutip data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang dipublikasikan Bank Indonesia, Jumat (9/3/2018) dolar AS tercatat berada di level Rp 13.794/US$. Pada hari sebelumnya, Kamis (8/3/2018) dolar AS tercatat berada di level Rp 13.774/US$.
Mengutip data Reuters pada pukul 10.00 WIB, Jumat (9/3/2018) dolar AS di pasar spot berada di Rp 13.785/US$ dan sempat jatuh ke level terendahnya di Rp 13.755/US$. Adapun level tertingginya dolar AS berada di Rp 13.795/US$.
Dolar AS bergerak menguat terhadap mata uang Asia, termasuk rupiah. Dollar Index, yang mencerminkan posisi dolar AS terhadap enam mata uang utama dunia, terus menguat sejak malam tadi.
Kini Dollar Index menguat 0,07% ke 90.25. Dalam sepekan terakhir, indeks ini sudah menguat 0,34%.
Greenback memperoleh momentum setelah pertemuan Bank Sentral Uni Eropa (ECB). Suku bunga acuan Zona Euro dipertahankan di 0% untuk refinancing, begitu pula dengan deposit tetap di -0,4% dan pinjaman 0,25%.
Meski begitu, ECB memberi sinyal bahwa mereka siap untuk mengakhiri stimulus moneter dengan pembelian surat berharga (quantitative easing). Kata-kata "menambah pembelian" sudah tidak ada dalam pernyataan ECB.
Namun untuk menuju ke kebijakan moneter ketat sepertinya masih butuh waktu, karena Presiden ECB Mario Draghi menyatakan masih mungkin untuk meneruskan quantitative easing sampai lewat September 2018. Artinya sampai saat itu likuiditas euro masih akan melimpah sehingga mata uang ini sulit menguat.
Situasi ini kemudian dimanfaatkan oleh dolar AS untuk menguat. Berikut perkembangan nilai tukar sejumlah mata uang Asia terhadap dolar AS:
![]() |
(dru/dru) Next Article BI: 2019, Rupiah Lebih Stabil!
Most Popular