Adhi Karya Sudah Kantongi Kontrak Rp 3,39 T di Kuartal I-2018

Monica Wareza, CNBC Indonesia
13 April 2018 19:48
Saat ini Adhi Karya sedang dalam proses penyelesaian satu tender baru bernilai Rp 1,3 triliun.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) sudah mengantongi kontrak baru di sepanjang kuartal I-2018 mencapai Rp 3,39 triliun. Bisnis konstruksi dan energi mendominasi perolehan kontrak pada periode tiga bulan pertama tahun ini.

Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto mengatakan saat ini perusahaan tengah dalam proses penyelesaian satu tender baru yang bernilai sebesar Rp 1,3 triliun. Jika perusahaan memperoleh kontrak tersebut, keseluruhan kontrak perusahaan akan bernilai sebesar Rp 4,69 triliun.

"Proyek yang diperoleh perusahaan berasal proyek pemerintah dan BUMN, saat ini tengah menginisiasi beberapa proyek lagi," kata Budi di Kantor Adhi, Jakarta, Jumat (12/4).

Kontribusi lini bisnis konstruksi dan energi menyumbang sebesar 87,3% dari total kontrak baru pada periode ini. Lini bisnis properti berkontribusi sebesar 10% dan sisanya berasal dari lini bisnis lainnya.

Berdasarkan sumber dana, realisasi kontrak baru bernilai sebesar 5% dari pemerintah, 48,6% dari BUMN sedangkan sisanya berasal dari kontrak swasta.

Kontrak proyek gedung mendominasi sebesar 66,3%, proyek jalan dan jembatan sebesar 20,2% serta proyek infrastruktur sebesar 13,5%.

Pada tiga bulan di tahun ini perusahaan sudah mengantongi laba bersih senilai Rp 50 miliar, sementara hingga akhir tahun nanti perusahaan menargetkan untuk bisa mengantongi laba sebesar Rp 928 miliar.

Sementara itu, tahun ini perusahaan menargetkan perolehan kontrak baru sebesar Rp 26 triliun hingga akhir tahun nanti. Budi mengakui saat ini perusahaan tengah dalam proses kontrak yang merupakan konsorsium dengan perusahaan asal Jepang dengan nilai kontrak mencapai Rp 11 triliun.

Adhi Karya juga tengah dalam persiapan untuk membidik lini bisnis baru yang bergerak di bidang pengelolaan limbah, salah satunya untuk pengelolaan limbah di perusahaan minyak bumi dan gas.
Direktur Operasional I Adhi Karya Budi Saddewa Soediro mengatakan lini bisnis ini memiliki peluang yang besar karena banyak konsesi dari perusahaan minyak san gas bumi yang akan berakhir kontraknya.
"Kami usulkan penambahan usaha terkait peluang ke depan yang besar terkait penggelolaan limbah terkait dengan berakhirnya masa konsesi perusahaan oil dan gas di Indonesia," kata Budi di Kantor Adhi, Jakarta, Jumat (12/4).
Menurut dia, peluang tersebut terbuka lebar dengan akan berakhir masa konsesi perusahaan seperti konsesi milik Chevron yang berlokasi di Kalimantan yang berakhir tahun ini, Blok Mahakam yang sudah berakhir tahun lalu. Kemudian juga terdapat beberapa kontrak dari Petrochina, British Petroleum dan beberapa konsesi lainnya yang akan berakhir hingga 2023 mendatang.



(roy/roy) Next Article Pisahkan Unit Bisnis, Adhi Karya Punya Anak Usaha Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular