
Pefindo Turunkan Peringkat Tiphone Jadi A-
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
13 April 2018 13:55

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) dan obligasi berkelanjutan I Tahun 2015 TELE dari sebelumnya idA (single A) menjadi idA- (single A minus) dengan outlook stabil.
Analis Pefindo Christyanto Wijaya mengatakan pertimbangan penurunan peringkat perusahaan dan obligasi TELE disebabkan oleh struktur permodalan perusahaan yang sangat agresif, pelemahan perlindungan kas perusahaan akibat realisasi penjualan voucher yang lebih rendah dibandingkan ekspektasi dan modal kerja yang tinggi.
"Tiphone pertimbangannya lebih kepada kebutuhan modal kerjanya 2 tahun ke depan. Karena penjualan voucher telepon selulernya turunĀ pada 2017, jadi untuk perputaran modal kerjanya cukup tinggi", ujar Chris saat berada di Panin Tower, Jumat (13/4/2018).
Secara keseluruhan, peringkat mencerminkan kuatnya posisi pasar TELE dalam bisnis distribusi voucher ponsel yang didukung oleh sinergi Grup Telkom, jaringan distribusi yang beragam dan luas, serta aliran pendapatan yang stabil.
Namun, peringkat dibatasi oleh struktur permodalan yang agresif, proteksi arus kas yang lemah serta persaingan yang ketat dan marjin keuntungan yang rendah dalam bisnis distribusi voucher sebagai sumber pendapatan utama TELE.
"Jadi mayoritas penjualan voucher Telkomsel di TELE sekitar 75% pada 2017, kinerjanya juga turun akibat persaingan dengan toko online ya seperti tokopedia dan lain-lain. Jadi menghadapi tekanan tersebut TELE memang harus meningkatkan leverage nya", tambah Chris.
Penurunan rating bagi TELE tersebut berlaku sejak 5 April 2018 hingga 1 April 2019. Pefindo dapat menaikkan rating apabila TELE secara signifikan dapat memperbaiki struktur permodalan secara berkelanjutan serta memperkuat kinerja bisnis.
(roy/roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Analis Pefindo Christyanto Wijaya mengatakan pertimbangan penurunan peringkat perusahaan dan obligasi TELE disebabkan oleh struktur permodalan perusahaan yang sangat agresif, pelemahan perlindungan kas perusahaan akibat realisasi penjualan voucher yang lebih rendah dibandingkan ekspektasi dan modal kerja yang tinggi.
Namun, peringkat dibatasi oleh struktur permodalan yang agresif, proteksi arus kas yang lemah serta persaingan yang ketat dan marjin keuntungan yang rendah dalam bisnis distribusi voucher sebagai sumber pendapatan utama TELE.
"Jadi mayoritas penjualan voucher Telkomsel di TELE sekitar 75% pada 2017, kinerjanya juga turun akibat persaingan dengan toko online ya seperti tokopedia dan lain-lain. Jadi menghadapi tekanan tersebut TELE memang harus meningkatkan leverage nya", tambah Chris.
Penurunan rating bagi TELE tersebut berlaku sejak 5 April 2018 hingga 1 April 2019. Pefindo dapat menaikkan rating apabila TELE secara signifikan dapat memperbaiki struktur permodalan secara berkelanjutan serta memperkuat kinerja bisnis.
Peningkatan tersebut juga harus didukung oleh posisi likuiditas perusahaan yang kuat untuk mendukung tingginya kebutuhan modal kerja.
Sementara itu, peringkat TELE dapat kembali diturunkan apabila pendapatan dan EBITDA perusahaan lebih rendah secara signifikan dari yang diproyeksikan.
Sebelumnya, TELE juga sepakat untuk menerbitkan obligasi, sukuk dan juga surat utang lainnya maksimal Rp 2 triliun. Hasil penerbitan obligasi tersebut akan dipergunakan untuk refinancing (pendanaan ulang) atas obligasi yang telah jatuh tempo yaitu obligasi berkelanjutan I Tahun 2015 TELE.
Penerbitan obligasi tersebut juga berfungsi untuk menaikkan rating utang obligasi TELE tersebut kedepannya.
Sementara itu, peringkat TELE dapat kembali diturunkan apabila pendapatan dan EBITDA perusahaan lebih rendah secara signifikan dari yang diproyeksikan.
Sebelumnya, TELE juga sepakat untuk menerbitkan obligasi, sukuk dan juga surat utang lainnya maksimal Rp 2 triliun. Hasil penerbitan obligasi tersebut akan dipergunakan untuk refinancing (pendanaan ulang) atas obligasi yang telah jatuh tempo yaitu obligasi berkelanjutan I Tahun 2015 TELE.
Penerbitan obligasi tersebut juga berfungsi untuk menaikkan rating utang obligasi TELE tersebut kedepannya.
(roy/roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular