Sempat Koreksi, IHSG Hati-hati Masuk Zona Hijau

Tim CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
10 April 2018 09:10
Pasar saham domestik masih belum menemukan arah pergerakan, karena bursa saham regional cenderung terkonsolidasi.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka terkoreksi, dan langsung menguat 0,05% ke 6.249,48. Pasar saham domestik masih belum menemukan arah pergerakan, karena bursa saham regional cenderung terkonsolidasi.

Saham-saham berkapitalisasi besar menjadi pendorong dan pelemah bursa domestik hari ini. Saham TLKM turun 1,06%, saham BBCA naik 0,44%, saham PGAS naik 0,42% dan BBRI 0,57%.

Pasar saham utama Asia Pasific pada perdagangan pagi dibuka melemah. Investor tampaknya masih akan mengambil posisi setelah Presiden China Xi Jinping menyampaikan pidato dalam forum bisnis Asia di Baoao, China, di tengah perseteruan dagang negara itu dengan Amerika Serikat.

Seperti dilansir dari AFP pada perdagangan pagi ini, indeks acuan Nikkei 225 dibuka terkoreksi 0,42% menjadi 21.586,20. Indeks ASX 200 di Australia melemah 0,23% di 5.795,6 di sesi awal perdagangan, menurut data CNBC International.

Indeks Kospi di Korea Selatan juga memerah dengan mencatatkan penurunan sebesar 0,51% ke 2.431,53. Demikian pula indeks Strait Times dibuka melemah 0,32% ke level 3.438,75 poin dan indeks Hang Seng dibuka koreksi 0,1% dan indeks Shanghai Composite 0,2%.

Dari Wall Street, tiga indeks utama mencatatkan kenaikan meski tidak sebesar akhir pekan lalu. Dow Jones Industrial Average naik 0,19%, S&P 500 menguat 0,33%, dan Nasdaq bertambah 0,51%. 

Lawrence  'Larry' Kudlow lagi-lagi memainkan peran penting. Sang Penasihat Ekonomi Gedung Putih ini mengatakan Presiden AS Donald Trump membuka opsi untuk membentuk koalisi internasional dalam rangka mengatasi masalah perdagangan dengan China. 

Untuk perdagangan hari ini, penguatan di Wall Street bisa menjadi sentimen positif bagi bursa Asia termasuk Indonesia. Optimisme Wall Street diharapkan bisa menular ke Benua Kuning. 

Harga minyak juga masih melanjutkan penguatannya dan berpotensi menjadi bensin untuk laju IHSG. Baik light sweet maupun brent naik sampai 2%. 

Selain karena isu perang dagang yang agak mereda, kenaikan harga minyak juga disebabkan perkembangan konflik di Suriah. Dalam cuitannya di Twitter kemarin, Trump secara tegas menyebut Presiden Suriah sebagai "binatang". Trump pun dan memperingatkan bahwa Suriah bersama sekutunya, Iran dan Russia, harus "membayar mahal" atas dukungannya kepada Pemerintah Suriah. 

Tak lama berselang dari cuitan Presiden AS tersebut, pangkalan udara Tiyas milik pemerintah Suriah dihantam oleh sejumlah peluru kendali. Rusia dan Suriah lantas menuding Israel sebagai pelaku serangan udara tersebut. Hingga saat ini, pihak Israel belum memberikan tanggapan. 

Pejabat resmi Negeri Paman Sam juga telah menyatakan tidak benar bahwa AS melancarkan serangan terhadap kubu-kubu militer pemerintah di Suriah. Namun demikian, dalam pertemuan kabinet kemarin, Trump menyatakan akan membuat "keputusan besar" terkait Suriah dalam waktu 24-48 jam, dan tidak menutup kemungkinan adanya aksi militer baru. 

Dari dalam negeri, rilis data penjualan eceran juga bisa menjadi snetimen positif bagi IHSG. Bank Indonesia (BI) melaporkan Indeks Penjualan Riil (IPR) tumbuh 1,5% secara year on year (YoY) pada Februari, jauh lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya yaitu terkontraksi atau minus 1,5% YoY.  

Peningkatan penjualan terutama terjadi pada sub-kelompok komoditas sandang yang naik 10,2% YoY. Sebagai tambahan, BI juga memperkirakan penjualan eceran akan terus meningkat Maret Bulan Maret 2018, dengan proyeksi IPR tumbuh sebesar 1,7% YoY. Data ini bisa menjadi sentimen positif bagi emiten-emiten barang konsumsi, manufaktur, sampai keuangan.
(hps) Next Article IHSG Dibuka Menguat, Atmosfer Konsolidasi Masih Terasa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular