Laba Bukopin Triwulan I-2018 Naik 10% Jadi Rp 126,6 Miliar
gita rossiana, CNBC Indonesia
09 April 2018 10:25

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Bukopin Tbk (Bukopin) membukukan laba bersih tahun berjalan di triwulan I-2018 sebesar Rp 126,6 miliar atau naik 10% dibandingkan pada periode yang sama tahun 2017 yang sebesar Rp 115 miliar.
Berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan per triwulan I-2018 yang dipublikasikan pada 9 April 2018, seperti dikutip CNBC Indonesia, Senin (9/4/2018), realisasi penyaluran kredit dan pembiayaan syariah Bank Bukopin per 31 Maret 2018 mencapai Rp 71,8 triliun dan mobilisasi dana pihak ketiga sebesar Rp 90,1 triliun. Dengan kinerja tersebut, aset Perseroan per triwulan-I tahun 2018 tercatat sebesar Rp 107,7 triliun.
"Pencapaian kinerja kami pada triwulan pertama tahun ini menunjukkan bahwa kinerja Bank Bukopin telah kembali on track. Kami optimistis hingga akhir tahun ini kinerja Perseroan minimal akan kembali seperti pada tahun 2016," ujar Direktur Utama Bank Bukopin Eko Rachmansyah Gindo dalam keterangan tertulis, Senin (9/4/2018).
Eko menjelaskan peningkatan kinerja Perseroan pada tahun ini digerakkan oleh tiga faktor, yaitu perbaikan kualitas kredit, penurunan biaya dana, dan peningkatan rasio pencadangan (CKPN).
Pada sisi kualitas kredit, hingga 31 Maret 2018 rasio NPL net Bank Bukopin mencapai 4,47%, turun 1,9% dibandingkan dengan posisi NPL net per 31 Desember 2017 yang tercatat sebesar 6,37%.
Dari sisi rasio kecukupan modal, posisi CAR Perseroan pada periode yang sama mencapai 11,09%, meningkat 0,57% dibandingkan dengan posisi CAR pada 31 Desember 2017 yatu sebesar 10,52%.
Menurut dia, Bank Bukopin akan memacu pertumbuhan kinerja pada tahun 2018 dengan melakukan perbaikan kualitas, peningkatan efisiensi, dan mengoptimalkan proses digitalisasi. Dengan strategi tersebut, manajemen optimistis target kinerja yang ditetapkan untuk tahun 2018 akan terealisasi.
Dalam jangka pendek, perseroan akan fokus memperbaiki kinerja melalui penyelesaian kredit bermasalah dan ekspansi kredit. Sementara untuk jangka panjang, Bank Bukopin menyiapkan sejumlah program strategis, yaitu memacu pertumbuhan aset yang berkualitas, memperbaiki struktur dana pihak ketiga, optimalisasi profit berbasis skala ekonomi, dan menyiapkan bisnis masa depan melalui bisnis start up dan aliansi fintech serta menjangkau nasabah baru dari generasi milenial.
Di 2018, Bank dengan kode emiten BBKP ini menyiapkan sedikitnya 7 strategi bisnis untuk memacu pertumbuhan kinerja, yaitu meluncurkan layanan Flexy Bill, memacu penyaluran kredit properti dan promo kartu kredit, memperkuat sinergi pembiayaan kendaraan bermotor dengan Bukopin Finance, tabungan digital Wokee, program kredit personal, dan BNV Labs.
"Flexy Bill merupakan salah satu produk andalan Bank Bukopin tahun ini," papar Eko.
Flexy Bill adalah fasilitas pembiayaan tagihan listrik kepada pelanggan PLN, dimana pelanggan dapat memanfaatkan mundurnya waktu pembayaran tagihan listrik sampai dengan 6 bulan, tetapi PLN dapat tetap menerima pembayaran rutin setiap bulan dari Bank Bukopin.
Eko berharap layanan ini dapat meningkatkan kualitas dana Bank Bukopin sekaligus memperbaiki kualitas kredit dan memacu pendapatan Perseroan dari feebased income.
(dru/dru) Next Article Izin Expired, Bukopin Minta Restu Lagi untuk Rights Issue
Berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan per triwulan I-2018 yang dipublikasikan pada 9 April 2018, seperti dikutip CNBC Indonesia, Senin (9/4/2018), realisasi penyaluran kredit dan pembiayaan syariah Bank Bukopin per 31 Maret 2018 mencapai Rp 71,8 triliun dan mobilisasi dana pihak ketiga sebesar Rp 90,1 triliun. Dengan kinerja tersebut, aset Perseroan per triwulan-I tahun 2018 tercatat sebesar Rp 107,7 triliun.
"Pencapaian kinerja kami pada triwulan pertama tahun ini menunjukkan bahwa kinerja Bank Bukopin telah kembali on track. Kami optimistis hingga akhir tahun ini kinerja Perseroan minimal akan kembali seperti pada tahun 2016," ujar Direktur Utama Bank Bukopin Eko Rachmansyah Gindo dalam keterangan tertulis, Senin (9/4/2018).
Pada sisi kualitas kredit, hingga 31 Maret 2018 rasio NPL net Bank Bukopin mencapai 4,47%, turun 1,9% dibandingkan dengan posisi NPL net per 31 Desember 2017 yang tercatat sebesar 6,37%.
Dari sisi rasio kecukupan modal, posisi CAR Perseroan pada periode yang sama mencapai 11,09%, meningkat 0,57% dibandingkan dengan posisi CAR pada 31 Desember 2017 yatu sebesar 10,52%.
Menurut dia, Bank Bukopin akan memacu pertumbuhan kinerja pada tahun 2018 dengan melakukan perbaikan kualitas, peningkatan efisiensi, dan mengoptimalkan proses digitalisasi. Dengan strategi tersebut, manajemen optimistis target kinerja yang ditetapkan untuk tahun 2018 akan terealisasi.
Dalam jangka pendek, perseroan akan fokus memperbaiki kinerja melalui penyelesaian kredit bermasalah dan ekspansi kredit. Sementara untuk jangka panjang, Bank Bukopin menyiapkan sejumlah program strategis, yaitu memacu pertumbuhan aset yang berkualitas, memperbaiki struktur dana pihak ketiga, optimalisasi profit berbasis skala ekonomi, dan menyiapkan bisnis masa depan melalui bisnis start up dan aliansi fintech serta menjangkau nasabah baru dari generasi milenial.
Di 2018, Bank dengan kode emiten BBKP ini menyiapkan sedikitnya 7 strategi bisnis untuk memacu pertumbuhan kinerja, yaitu meluncurkan layanan Flexy Bill, memacu penyaluran kredit properti dan promo kartu kredit, memperkuat sinergi pembiayaan kendaraan bermotor dengan Bukopin Finance, tabungan digital Wokee, program kredit personal, dan BNV Labs.
"Flexy Bill merupakan salah satu produk andalan Bank Bukopin tahun ini," papar Eko.
Flexy Bill adalah fasilitas pembiayaan tagihan listrik kepada pelanggan PLN, dimana pelanggan dapat memanfaatkan mundurnya waktu pembayaran tagihan listrik sampai dengan 6 bulan, tetapi PLN dapat tetap menerima pembayaran rutin setiap bulan dari Bank Bukopin.
Eko berharap layanan ini dapat meningkatkan kualitas dana Bank Bukopin sekaligus memperbaiki kualitas kredit dan memacu pendapatan Perseroan dari feebased income.
(dru/dru) Next Article Izin Expired, Bukopin Minta Restu Lagi untuk Rights Issue
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular