AS-China Memanas, Bursa Asia & Australia Ditutup Bervariasi

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
09 April 2018 07:02
Nikkei 225 turun 0,36%, Kospi terkoreksi 0,33%, S&P/ASX 200 stagnan, Hang Seng menguat 1,11%.
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa-bursa utama Asia ditutup bervariasi pada hari Jumat (6/4/2018) setelah reli Wall Street malam sebelumnya gagal ditransmisikan setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengisyaratkan akan menerapkan tarif baru terhadap China.

Namun, koreksi yang terjadi di wilayah ini masih lebih ringan dibandingkan aksi jual yang terjadi akibat isu perang dagang bulan lalu, dilansir dari CNBC International, Senin (9/4/2018).


Trump mengancam akan menerapkan tarif baru pada Kamis malam dan menyatakan ia telah meminta Kantor Perwakilan Dagang AS untuk mempertimbangkan pengenaan bea masuk terhadap barang China senilai US$100 miliar (Rp 1.377 triliun).

Menteri Perdagangan China hari Jumat mengatakan negaranya tidak akan segan bereaksi dengan respons besar terhadap tarif baru AS.

Indeks Nikkei 225 di Jepang tergelincir 0,36% menjadi 21.567,52 di tengah-tengah sesi perdagangan yang bergejolak. Meskipun terkoreksi akibat isu perang dagang, indeks acuan Tokyo ini mengakhiri pekan lalu dengan capaian lebih tinggi sekitar 0,5% secara mingguan.

Sementara itu, indeks Kospi di Korea Selatan terkoreksi 0,33% ke level 2.429,58 setelah sempat turun lebih dalam di sesi perdagangan hari Jumat.

Di Australia, indeks S&P/ASX 200 ditutup stagnan di 5.788,70 dengan penguatan di sub-indeks material dan energi yang ditutupi oleh pelemahan di sektor keuangan.


Indeks Hang Seng di Hong Kong menguat 1.11% menjadi 29.844,94 dan mengabaikan kecemasan yang terlihat di bursa-bursa Asia lainnya setelah libur satu hari. Sektor keuangan bergerak di teritori hijau dan saham Tencent menguat hampir 2%.

Bursa-bursa di China daratan, Taiwan, dan Thailand libur pada hari Jumat lalu.
(prm) Next Article Bursa Australia Naik Tipis di Perdagangan Awal Tahun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular