
Wall Street Rontok Akibat Manuver Perang Dagang AS-China
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
09 April 2018 06:25

New York, CNBC Indonesia - Indeks-indeks acuan Wall Street turun tajam pada perdagangan hari Jumat (6/4/2018) lalu akibat memanasnya kembali isu perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China. Wall Street juga mencerna data ketenagakerjaan yang mengecewakan.
Dow Jones Industrial Average terkoreksi 2,3% ke level 23.932,76. Boeing dan Caterpillar menjadi saham-saham yang melemah paling tajam di daftar indeks berisi 30 perusahaan ini pada perdagangan hari Jumat, dilansir dari CNBC International hari Senin (9/4/2018).
Indeks S&P 500 turun tajam 2,2% ke level 2.604,47 dengan sektor industri mencatatkan pelemahan paling tajam. Nasdaq Composite anjlok 2,3% ke level 6.915,11.
Saham-saham mencapai titik terendahnya pada dua jam terakhir perdagangan ketika Dow Jones merosot 767,02 poin setelah Jerome Powell, gubernur bank sentral AS Federal Reserve, mengindikasikan The Fed akan melanjutkan menaikkan suku bunga acuan tahun ini. Beberapa pialang berharap gubernur bank sentral itu akan mengakui bahwa gejolak pasar akhir-akhir ini disebabkan oleh sengketa dagang.
Secara mingguan, indeks-indeks utama tersebut ditutup melemah menyusul gejolak dagang yang masih terjadi. Dow Jones dan S&P 500 turun masing-masing 0,7% dan 1,4%. Sementara itu, Nasdaq terkoreksi 2,1%.
"Ini benar-benar sebuah reaksi terhadap China," kata JJ Kinahan, chief market strategist di TD Ameritrade. "Apa yang kita lihat di pemerintahan ini adalah tren mengeluarkan pernyataan besar, diikuti oleh kekesalan seluruh pihak, kemudian solusi yang pragmatis. Sikap kepala dingin mungkin akan menang ke depannya."
Setelah China mengumumkan pengenaan bea masuk untuk 106 produk impor dari AS hari Rabu pekan lalu, Presiden AS Donald Trump mengancam akan menerapkan tarif baru pada Kamis malam dan menyatakan ia telah meminta Kantor Perwakilan Dagang AS untuk mempertimbangkan pengenaan bea masuk terhadap barang China senilai US$100 miliar (Rp 1.377 triliun).
Menteri Perdagangan China hari Jumat mengatakan negaranya tidak akan segan bereaksi dengan respons besar terhadap tarif baru AS.
Boeing dan Caterpillar, dua perusahaan yang akan terdampak perang dagang dengan China, anjlok lebih dari 3%.
Saham-saham raksasa teknologi juga terkoreksi. Amazon turun tajam 3,2% sementara Apple melemah 2,6%. Netflix juga terkoreksi 1,7%.
Pelemahan pasar saham juga menyusul data pekerjaan AS yang lebih lemah dari perkiraan. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan negara itu menambah 103.000 pekerjaan di bulan Maret, lebih rendah dari perkiraan ekonom sebesar 193.000.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Dow Jones Industrial Average terkoreksi 2,3% ke level 23.932,76. Boeing dan Caterpillar menjadi saham-saham yang melemah paling tajam di daftar indeks berisi 30 perusahaan ini pada perdagangan hari Jumat, dilansir dari CNBC International hari Senin (9/4/2018).
Indeks S&P 500 turun tajam 2,2% ke level 2.604,47 dengan sektor industri mencatatkan pelemahan paling tajam. Nasdaq Composite anjlok 2,3% ke level 6.915,11.
Secara mingguan, indeks-indeks utama tersebut ditutup melemah menyusul gejolak dagang yang masih terjadi. Dow Jones dan S&P 500 turun masing-masing 0,7% dan 1,4%. Sementara itu, Nasdaq terkoreksi 2,1%.
"Ini benar-benar sebuah reaksi terhadap China," kata JJ Kinahan, chief market strategist di TD Ameritrade. "Apa yang kita lihat di pemerintahan ini adalah tren mengeluarkan pernyataan besar, diikuti oleh kekesalan seluruh pihak, kemudian solusi yang pragmatis. Sikap kepala dingin mungkin akan menang ke depannya."
Setelah China mengumumkan pengenaan bea masuk untuk 106 produk impor dari AS hari Rabu pekan lalu, Presiden AS Donald Trump mengancam akan menerapkan tarif baru pada Kamis malam dan menyatakan ia telah meminta Kantor Perwakilan Dagang AS untuk mempertimbangkan pengenaan bea masuk terhadap barang China senilai US$100 miliar (Rp 1.377 triliun).
Menteri Perdagangan China hari Jumat mengatakan negaranya tidak akan segan bereaksi dengan respons besar terhadap tarif baru AS.
Boeing dan Caterpillar, dua perusahaan yang akan terdampak perang dagang dengan China, anjlok lebih dari 3%.
Saham-saham raksasa teknologi juga terkoreksi. Amazon turun tajam 3,2% sementara Apple melemah 2,6%. Netflix juga terkoreksi 1,7%.
Pelemahan pasar saham juga menyusul data pekerjaan AS yang lebih lemah dari perkiraan. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan negara itu menambah 103.000 pekerjaan di bulan Maret, lebih rendah dari perkiraan ekonom sebesar 193.000.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular