
Tertekan Perang Dagang, Rupiah Melemah 0,12% dalam Sepekan
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
07 April 2018 08:42

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah bergerak melemah sepanjang perdagangan pekan ini. Rupiah terimbas sentimen negatif perang dagang yang menyebabkan investor mencari aman dengan meninggalkan aset-aset berisiko di negara berkembang.
Pada perdagangan 2-6 April 2018, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS rata-rata adalah Rp 13.763/US$. Secara point to point, rupiah melemah 0,12% sepanjang perdagangan pekan ini.
Dengan depresiasi tersebut, maka sejak awal tahun rupiah sudah melemah 1,4% terhadap greenback. Bersama dolar Hong Kong dan rupee India, rupiah masuk jajaran mata uang kawasan yang melemah. Sementara yen Jepang, yuan China, baht Thailand, dolar Singapura, sampai ringgi Malaysia bisa perkasa di hadapan dolar AS.
Pelemahan rupiah sepanjang pekan ini tidak lepas dari dinamika global. Sentimen perang dagang AS vs China terus bergerak liar. Kadang isu ini mereda tetapi tidak lama muncul kembali.
Pekan ini, drama perang dagang diawali oleh langkah AS yang mengumumkan daftar 1.300 produk China mulai dari peralatan elektronik sampai kesehatan yang akan dikenakan bea masuk baru. Ini dilakukan demi melindungi hak atas kekayaan intelektual.
Hitungan jam setelah langkah AS, China menggerakkan bidaknya di papan. Pemerintah China mengumumkan 106 produk AS, termasuk kedelai dan kapas, yang akan dikenakan bea masuk baru hingga 25%. Aksi saling balas semakin panas.
Namun, tensi sedikit mereda setelah Penasihat Ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow, menolak anggapan perang dagang telah terjadi. Dia menyatakan kedua pihak terus melakukan negosiasi, dan dalam proses tersebut berbagai cara dilakukan.
Kudlow juga menyebut bisa saja langkah AS yang menetapkan bea masuk terhadap 1.300 produk China hanya sebuah upaya negosiasi. Oleh karena itu, ada kemungkinan untuk tidak diterapkan.
Merespons komentar Kudlow, pasar kembali tenang. Risk appetite muncul, dan rupiah sempat menguat meski relatif terbatas.
Pada perdagangan 2-6 April 2018, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS rata-rata adalah Rp 13.763/US$. Secara point to point, rupiah melemah 0,12% sepanjang perdagangan pekan ini.
![]() |
![]() |
Pekan ini, drama perang dagang diawali oleh langkah AS yang mengumumkan daftar 1.300 produk China mulai dari peralatan elektronik sampai kesehatan yang akan dikenakan bea masuk baru. Ini dilakukan demi melindungi hak atas kekayaan intelektual.
Hitungan jam setelah langkah AS, China menggerakkan bidaknya di papan. Pemerintah China mengumumkan 106 produk AS, termasuk kedelai dan kapas, yang akan dikenakan bea masuk baru hingga 25%. Aksi saling balas semakin panas.
Namun, tensi sedikit mereda setelah Penasihat Ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow, menolak anggapan perang dagang telah terjadi. Dia menyatakan kedua pihak terus melakukan negosiasi, dan dalam proses tersebut berbagai cara dilakukan.
Kudlow juga menyebut bisa saja langkah AS yang menetapkan bea masuk terhadap 1.300 produk China hanya sebuah upaya negosiasi. Oleh karena itu, ada kemungkinan untuk tidak diterapkan.
Merespons komentar Kudlow, pasar kembali tenang. Risk appetite muncul, dan rupiah sempat menguat meski relatif terbatas.
Next Page
Adem Sesaat, Perang Dagang Panas Lagi
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular