Rupiah Ditutup Melemah Tipis 0,05% Lawan Dolar AS

Alfado Agustio, CNBC Indonesia
06 April 2018 16:20
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada penutupan perdagangan hari ini
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada penutupan perdagangan hari ini seiring aliran modal yang mengarah ke AS sehingga mendorong penguatan greenback.

Pada Jumat (06/04) pukul 16.00 WIB, dolar AS di pasar spot seperti diansir Reuters, diperdagangkan di Rp 13.770. Rupiah melemah 0,05% dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya. Posisi rupiah terlemah berada di Rp 13.780/US$, sementara posisi terkuat di Rp 13.770/US$.

Dolar AS tengah mendapatkan momentum penguatan. Pada perdagangan yang berakhir dini hari tadi, Wall Street menguat karena tensi perang dagang yang mulai mereda. Investor pun antusias menantikan musim laporan keuangan (earnings season) yang akan dimulai pekan depan.

Investor juga menunggu rilis data pengangguran AS yang akan diumumkan malam ini waktu Indonesia. Konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan angka pengangguran Negeri Paman Sam periode Maret di 4%. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 4,1%.

Penurunan angka pengangguran (bila terjadi) kemungkinan akan melahirkan persepsi Bank Sentral AS The Federal Reserve/The Fed bakal menaikkan suku bunga acuan lebih agresif. Apabila persepsi ini muncul, maka akan menjadi sentimen positif bagi dolar AS yang mendambakan kenaikan suku bunga untuk meredam ekspektasi inflasi.

Perkembangan ini membuat aset-aset berbasis dolar AS menjadi menarik untuk dikoleksi. Ini terlihat dari penurunan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS. Saat ini, yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun berada di 2,819%. Turun dibandingkan sehari sebelumnya yaitu 2,832%.

Penurunan yield menandakan harga obligasi negara AS sedang naik. Kenaikan harga artinya permintaan terhadap instrumen ini sedang tinggi. Permintaan yang tinggi terhadap instrumen ini menyokong apresiasi dolar AS.


(dru) Next Article Gubernur BI Jelaskan Kenapa Rupiah Bisa 'Hajar' Dolar AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular