Gubernur BI Jelaskan Kenapa Rupiah Bisa 'Hajar' Dolar AS

Iswari Anggit, CNBC Indonesia
16 January 2019 16:20
Awal 2019, nilai tukar rupiah cukup stabil ke arah penguatan.
Foto: Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (REUTERS/Willy Kurniawan)
Jakarta, CNBC Indonesia - Awal 2019, nilai tukar rupiah cukup stabil ke arah penguatan. Bank Indonesia (BI) mengaku derasnya aliran modal masuk membuat rupiah terlihat gagah di dolar AS.

"Tahun lalu depresiasi rupiah 5,8%. Tahun ini menguat 2,04% poin to poin. Diperdagangkan di level Rp 14.100/US$," ungkap Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo di Komisi XI DPR, Rabu (16/1/2019).

"Rupiah stabil ini didukung arus modal masuk. The Fed lebih rendah dan pasar valas yang berkembang," imbuh Perry.

Menurut Perry, nilai rupiah yang cukup stabil ini bisa terjaga di 2019. Apalagi, jika defisit transaksi berjalan [current account deficit/CAD] bisa terjaga di 2,5%.

"Kami akan berkoordinasi dengan pemerintah mendukung CAD aman tidak lebih dari 3%. Tahun ini CAD turun di 2,5%, penurunan impor akan mempengaruhi CAD ini," tutur Perry.

Sebagai informasi, Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di perdagangan di pasar spot hari ini. Dolar AS pun setia di kisaran Rp 14.100 sejak pembukaan perdagangan.

Pada Rabu (16/1/2018), US$ 1 dibanderol Rp 14.115 kala penutupan pasar spot. Rupiah melemah 0,21% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.


(dru/wed) Next Article Gubernur BI Yakin Ekonomi RI Tangguh, Ini Buktinya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular