Sentimen Negatif Kuat, Bursa Singapura Dibuka Melemah 0,38%
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
06 April 2018 08:35
Jakarta, CNBC Indonesia - Hari ini sepertinya akan menjadi hari yang buruk bagi pasar saham regional. Pada pembukaan perdagangan, indeks Strait Times bursa Singapura terkoreksi 0,38% ke level 3.392,76 poin. Pelemahan indeks Strait Times mengekor bursa saham lainnya di kawasan regional yang juga ditransaksikan turun: indeks Nikkei melemah 0,25% dan indeks Kospi melemah 0,34%.
Dari total 30 saham yang membentuk indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, sebanyak 23 diperdagangkan di zona merah, 5 saham menguat, sementara 2 lainnya tak mencatatkan perubahan harga. Koreksi terbesar datang dari saham SATS Ltd yang anjlok hingga 1,92%. Emiten tersebut bergerak di bidang jasa yang terkait dengan operasional bandara.
Sentimen negatif bagi bursa saham Singapura datang dari keputusan Donald Trump yang memerintahkan United States Trade Representative (USTR) untuk mengkaji kemungkinan mengenakan bea masuk baru bagi senilai US$ 100 miliar produk impor asal China .
Trump menyatakan opsi tersebut diambil sebagai respon dari aksi balasan China yang sebelumnya telah mengumumkan bea masuk bagi produk impor asal AS senilai US$ 50 miliar. Total, ada 106 produk yang akan dikenakan bea masuk, termasuk kedelai, mobil, pesawat terbang, dan wiski.
Perintah Trump kepada USTR tersebut lantas membuka babak baru dari perselisihan antar kedua negara dalam hal perdagangan. Padahal, sebelumnya tensi sudah mereda pasca Larry Kudlow selaku Penasihat Ekonomi Gedung Putih mengatakan bahwa AS siap bernegosiasi dengan China.
Kudlow mengungkapkan rencana pengenaan bea masuk untuk 1.300 produk impor China senilai US$ 50 miliar mungkin hanya merupakan taktik negosiasi. Oleh karena itu, bisa saja bea masuk terhadap produk-produk tersebut tidak jadi diterapkan.
Pelaku pasar pun kini kembali dipaksa bermain aman dengan mengabaikan instrumen-instrumen beresiko dan beralih ke instrumen safe haven: harga emas kontrak pengiriman Juni 2018 naik 0,47% menjadi US$ 1.334,9/ troy ounce, Yen menguat 0,32% terhadap dolar AS, dan Swiss Franc menguat 0,18% terhadap dolar AS.
Dari sisi nilai tukar, dolar Singapura menguat 0,04% terhadap dolar AS ke level SG$ 1,3165.
Pada hari ini, terdapat kemungkinan pemerintahan Singapura akan mengumumkan data cadangan devisa periode Maret 2018. Pada bulan sebelumnya, cadangan devisa tercatat di angka US$ 282,2 miliar. Demikian dilansir Reuters, Jumat (6/4/2018).
(dru) Next Article Bursa Singapura Mengawali 2019 dari Zona Hijau
Dari total 30 saham yang membentuk indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, sebanyak 23 diperdagangkan di zona merah, 5 saham menguat, sementara 2 lainnya tak mencatatkan perubahan harga. Koreksi terbesar datang dari saham SATS Ltd yang anjlok hingga 1,92%. Emiten tersebut bergerak di bidang jasa yang terkait dengan operasional bandara.
Perintah Trump kepada USTR tersebut lantas membuka babak baru dari perselisihan antar kedua negara dalam hal perdagangan. Padahal, sebelumnya tensi sudah mereda pasca Larry Kudlow selaku Penasihat Ekonomi Gedung Putih mengatakan bahwa AS siap bernegosiasi dengan China.
Kudlow mengungkapkan rencana pengenaan bea masuk untuk 1.300 produk impor China senilai US$ 50 miliar mungkin hanya merupakan taktik negosiasi. Oleh karena itu, bisa saja bea masuk terhadap produk-produk tersebut tidak jadi diterapkan.
Pelaku pasar pun kini kembali dipaksa bermain aman dengan mengabaikan instrumen-instrumen beresiko dan beralih ke instrumen safe haven: harga emas kontrak pengiriman Juni 2018 naik 0,47% menjadi US$ 1.334,9/ troy ounce, Yen menguat 0,32% terhadap dolar AS, dan Swiss Franc menguat 0,18% terhadap dolar AS.
Dari sisi nilai tukar, dolar Singapura menguat 0,04% terhadap dolar AS ke level SG$ 1,3165.
Pada hari ini, terdapat kemungkinan pemerintahan Singapura akan mengumumkan data cadangan devisa periode Maret 2018. Pada bulan sebelumnya, cadangan devisa tercatat di angka US$ 282,2 miliar. Demikian dilansir Reuters, Jumat (6/4/2018).
(dru) Next Article Bursa Singapura Mengawali 2019 dari Zona Hijau
Most Popular