Internasional

Saham Spotify Melonjak Tinggi di Hari Pertama Perdagangannya

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
04 April 2018 15:06
Perdagangan perdana saham Spotify karena mereka IPO tanpa menggunakan jasa underwriter dan tak ada yang menjaga harga sahamnya.
Foto: REUTERS/Dado Ruvic
New York, CNBC Indonesia - Saham Spotify Technology SA ditutup naik 12,9% di hari pertama perdaganganya di bursa New York Stock Exchange (NYSE). Sebuah debut sukses yang dapat memicu perusahaan-perusahaan lainnya untuk ikut go public tanpa bantuan penjamin emisi Wall Street.
 
Saham Spotify dibuka di US$165,90/saham (sekitar Rp 2,2 juta). Angka tersebut naik hampir 26% dari harga referensinya yang sebesar US$132/saham, yang dibuat oleh NYSE pada Senin sore. Saham Spotify menutup sesi perdagangan di harga US$149,01/saham, memberi nilai valuasi bagi perusahaan layanan musik streaming terbesar di dunia itu senilai US$26,5 miliar.

Penawaran langsung tersebut bisa dijadikan contoh oleh perusahaan-perusahaan lainnya yang ingin mencatatkan sahamnya tanpa harus menjual saham baru. Hal ini juga merupakan tantangan bagi para broker yang bisa kehilangan jutaan dolar dari pendapatan selaku penjamin emisi efek.
 
"Ini harga pasar yang murni. Harga ini tidak dimanipulasi atau dipengaruhi oleh jumlah penjualan dan pembelian oleh bank maupun investor institusional," ujar Chi-Hua Chien, yang awalnya menjadi investor di Spotify dan yang kini juga berinvestasi di San Mateo dan di Goodwater Capital, firma modal ventura yang berbasis di California.

Beberapa pengamat pasar memperingatkan investor untuk tidak mengacu sepenuhnya pada catatan hari pertama perdagangan, namun turut memperhatikan catatan pergerakan perusahaan teknologi yang baru-baru ini melakukan IPO dan juga mengamati persaingan yang meningkat di industri streaming musik.

Penawaran langsung perusahaan yang didirikan di Stockholm itu merupakan penawaran langsung terbesar yang pernah ada. Saat ini Spotify memiliki kapitalisasi pasar yang lebih besar dari perusahaan induk Snapchat, Snap Inc, yang melakukan IPO tahun lalu.

Dilansir dari Reuters, sejak didirikan sekitar satu dekade lalu, Spotify telah memiliki 71 juta pelanggan premium, sementara sebagai perbandingan, layanan sejenis lainnya seperti Apple Music hanya memiliki 46 juta pelanggan, Amazon Music memiliki 16 juta pelanggan berbayar, dan Pandora memiliki 5,48 juta pelanggan.

Setelah penawaran, Spotify memiliki enterprise value, yang mencakup kas dan utang perusahaan yang tercatat dalam neraca keuangan, sebesar lima kali lipat dari pendapatan tahun 2017 yang senilai US$5 miliar.

NYSE menetapkan harga referensi Spotify pada hari Senin sesuai dengan harga perdagangan saham Spotify secara privat (private trading).

Hampir sebanyak 30 juta saham telah ditransaksikan sampai dengan penutupan perdagangan. Sebanyak 91% dari total 178 juta saham Spotify dapat diperdagangkan, jauh lebih tinggi ketimbang jika menggunakan metode pencatatan secara konvensional.
(roy/roy) Next Article IPO Spotify Ungkap Rumitnya Lisensi Hak Musik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular