
GMF AeroAsia Bangun Bengkel Pesawat di Batam dan Papua
Exist In Exist, CNBC Indonesia
04 April 2018 14:27

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk ( (GMF AeroAsia) menargetkan pembangunan bengkel pesawat atau maintenance, repair and overhaul (MRO) di Bandara Internasional Hang Nadim, Batam dapat dimulai akhir tahun ini.
"Batam kan sudah ada arahan untuk mengembangkan itu ya, harus disupport karena punya value added untuk Indonesia. Di batam akan segera, diharapkan akhir tahun ini bisa mulai pembangunan itu lah," kata Direktur Utama GMF AeroAsia Iwan Joeniarto di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Rabu (4/4/2018).
Iwan mengatakan dengan adanya bengkel pesawat di Batam, maka pelanggan perusahaan yang berasal dari Eropa dan Afrika juga bisa diakomodir karena lebih dekat ke Batam.
Selain di Batam, lanjutnya, pengembangan MRO juga akan dilakukan di beberapa tempat lainnya termasuk di Indonesia Timur, seperti Papua.
"Ada di beberapa tempat. Di timur kita di Papua, lagi kita jajaki ada beberapa, karena kita banyak sekali pesawat yang terbang di Papua supaya tidak terlalu jauh, harus ke pulau jawa. Ya kita kembangkan, toh di sana ada hanggar merpati yang masih bisa kita utilize," kata dia.
Akan tetapi, Iwan enggan menyebutkan lebih detil terkait jumlah investasi dan hal lainnya yang terkait dengan pengembangan MRO ini karena pihaknya masih melakukan penjajakan.
"Saya belum bisa bicara sekarang, ini masih pembicaraan awal. Nanti kita evaluasi. Investasinya sedang kita hitung. Masih tahap awal, kita sedang fokus di bagian barat dulu," jelasnya.
(ray/ray) Next Article GMF AeroAsia Sudah Kantongi Kontrak US$ 2,4 Juta
"Batam kan sudah ada arahan untuk mengembangkan itu ya, harus disupport karena punya value added untuk Indonesia. Di batam akan segera, diharapkan akhir tahun ini bisa mulai pembangunan itu lah," kata Direktur Utama GMF AeroAsia Iwan Joeniarto di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Rabu (4/4/2018).
Iwan mengatakan dengan adanya bengkel pesawat di Batam, maka pelanggan perusahaan yang berasal dari Eropa dan Afrika juga bisa diakomodir karena lebih dekat ke Batam.
Selain di Batam, lanjutnya, pengembangan MRO juga akan dilakukan di beberapa tempat lainnya termasuk di Indonesia Timur, seperti Papua.
"Ada di beberapa tempat. Di timur kita di Papua, lagi kita jajaki ada beberapa, karena kita banyak sekali pesawat yang terbang di Papua supaya tidak terlalu jauh, harus ke pulau jawa. Ya kita kembangkan, toh di sana ada hanggar merpati yang masih bisa kita utilize," kata dia.
Akan tetapi, Iwan enggan menyebutkan lebih detil terkait jumlah investasi dan hal lainnya yang terkait dengan pengembangan MRO ini karena pihaknya masih melakukan penjajakan.
"Saya belum bisa bicara sekarang, ini masih pembicaraan awal. Nanti kita evaluasi. Investasinya sedang kita hitung. Masih tahap awal, kita sedang fokus di bagian barat dulu," jelasnya.
(ray/ray) Next Article GMF AeroAsia Sudah Kantongi Kontrak US$ 2,4 Juta
Most Popular