
GMF AeroAsia Siapkan Capex 2018 Rp 1,37 Triliun
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
28 February 2018 20:16

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk (GMF AeroAsia) tahun ini menyiapkan belanja modal sebesar US$ 100 juta atau Rp 1,37 triliun, atau naik hampir 400% dibandingkan tahun sebelumnya.
Direktur Utama GMF AeroAsia Iwan Joeniarto menjelaskan dana tersebut berasal dari dilepasnya 20% saham perseroan, di mana 10% merupakan saham baru dan 10% saham yang dipegang oleh PT Garuda Indonesia Tbk.
Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto menjelaskan belanja modal tahun ini digunakan untuk pengembangan kapabilitas yaitu engineering component, kapasitas footprint, peremajaan serta aspek keamanan.
"Paling besar untuk pengembangan kapabilitas karena kalau mau menaikkan itu kami butuh alat-alat mutakhir," jelas Iwan di Kantor Garuda Indonesia, Rabu (28/2/2018).
Selain itu, belanja modal sebagian juga untuk mendanai pembangunan hangar di Batam. Adapun pembangunan hangar di Batam ini juga akan melibatkan investor lain.
Iwan mengatakan pembangunan hangar tersebut akan dilakukan di paling lambat akhir 2018, di mana saat ini perseroan tengah mendetilkan rencana bisnis.
"Kemungkinan 2020 hangar itu baru bisa beroperasi," ujarnya.
Iwan mengatakan pada tahun ini GMF AeroAsia juga menargetkan pendapatan dari non-group dapat meningkat dari saat ini 37% menjadi 48%.
(ray/ray) Next Article GMF Lanjutkan Lepas 10% Saham Melalui Private Placement
Direktur Utama GMF AeroAsia Iwan Joeniarto menjelaskan dana tersebut berasal dari dilepasnya 20% saham perseroan, di mana 10% merupakan saham baru dan 10% saham yang dipegang oleh PT Garuda Indonesia Tbk.
Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto menjelaskan belanja modal tahun ini digunakan untuk pengembangan kapabilitas yaitu engineering component, kapasitas footprint, peremajaan serta aspek keamanan.
Selain itu, belanja modal sebagian juga untuk mendanai pembangunan hangar di Batam. Adapun pembangunan hangar di Batam ini juga akan melibatkan investor lain.
Iwan mengatakan pembangunan hangar tersebut akan dilakukan di paling lambat akhir 2018, di mana saat ini perseroan tengah mendetilkan rencana bisnis.
"Kemungkinan 2020 hangar itu baru bisa beroperasi," ujarnya.
Iwan mengatakan pada tahun ini GMF AeroAsia juga menargetkan pendapatan dari non-group dapat meningkat dari saat ini 37% menjadi 48%.
(ray/ray) Next Article GMF Lanjutkan Lepas 10% Saham Melalui Private Placement
Most Popular