Yuan Sengaja Dilemahkan, Rupiah Menguat 0,03%

Alfado Agustio, CNBC Indonesia
03 April 2018 15:52
Nilai tukar rupiah terhadap yuan China pada hari ini bergerak menguat.
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap yuan China pada hari ini bergerak menguat. Namun penguatan tersebut didorong oleh pelemahan berencana kurs acuan yuan oleh Bank Sentral Negeri Tirai Bambu (PBoC), kemungkinan sebagai upaya mendorong ekspor di tengah isu perang dagang. 

Pada Selasa (03/04/2018) pukul 15:00 WIB, 1 yuan dihargai Rp 2.188,40 di pasar spot. Rupiah menguat 0,03% dibandingkan penutupan hari sebelumnya. 

Yuan Sengaja Dilemahkan, Rupiah Menguat 0,03%Reuters
Pelemahan yang terjadi pada yuan terhadap mata uang kawasan merupakan yang pertama dalam tiga hari terakhir. Dalam tujuh minggu ke belakang, sang mata uang rakyat alias renminbi menunjukkan keperkasaannya. 

Mengutip Reuters, hari ini PBoC menurunkan kurs acuan yuan sebesar 0,11% ke 6,28/US$. Langkah ini ditengarai sebagai upaya untuk mendorong ekspor. Pelemahan kurs memang berkorelasi positif terhadap ekspor, karena membuat harga produk menjadi kompetitif di pasar global.

Di tengah pusaran perang dagang dengan Amerika Serikat (AS), China membutuhkan upaya mitigasi jika pasar Negeri Paman Sam sulit dimasuki. China harus mengalihkan produknya ke negara-negara lain, dan itu membutuhkan dorongan. Pelemahan mata uang bisa menjadi dorongan tersebut. 

Bagi Indonesia, pelemahan yang terjadi pada yuan dapat memberikan dampak yang kurang baik terutama dari sisi neraca perdagangan. Ada kemungkinan impor dari China akan semakin membanjir karena harganya semakin terjangkau. 

Data United International Database Statistic (UN Comtrade) pada 2016 menunjukkan Indonesia mengalami defisit perdagangan yang besar dengan China. Nilai Impor Indonesia dari China mencapai US$30 miliar, hal tersebut tidak sebanding dengan jumlah ekspor yang hanya mencapai US$16 miliar. 

Defisit yang dialami Indonesia berpotensi semakin dalam dengan adanya pelemahan yuan. Untuk itu Indonesia perlu mempercepat akselerasi industrialisasi mengingat ketergantungan kepada barang-barang dari China cukup besar. 

Insentif kemudahan izin maupun bantuan modal usaha dapat menjadi cara-cara ampuh yang dapat membantu perkembangan industri di Tanah Air. Jika hal ini bisa dilakukan, defisit perdagangan yang dialami oleh Indonesia sedikit demi sedikit dapat dikurangi.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji) Next Article Pelemahan Rupiah Terhadap Yuan Jadi Momentum Dorong Ekspor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular