
Laba Alfamart 2017 Turun 50% Jadi Rp 300 M, Ini Kata Direksi
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
02 April 2018 17:29

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), pengelola jaringan ritel Alfamart, menderita penurunan laba bersih hingga 50% pada 2017 dibandingkan dengan 2016 atau dari Rp 601,59 miliar menjadi Rp 300,27 miliar.
Presiden Direktur Sumber Alfaria Trijaya Anggara Hans Prawira mengatakan industri barang consumer fast moving customer goods (FMCG) mengalami tekanan cukup berat tahun lalu sehingga berdampak pada kinerja perseroan.
"Tahun lalu memang secara industri FMCG relatif cukup berat, dan saya rasa bukan cuma kami saja yang alami tapi hampir semua pelaku ritel," jelasnya, Senin (2/4/2018).
Dia mengakui target perseroan tidak tercapai, sementara itu biaya operasional terus mengalami kenaikan.
Tahun ini, Anggara berharap industri akan pulih kendati di awal tahun belum menunjukkan tren positif.
"Kami berharap industri menjadi lebih baik, walauun memang secara data belum menunjukkan hasil yang bagus. Saya baru terima data Nielsen, industri pada Januari -1, Februari -1," katanya.
Dia berharap industri dapat semakin membaik seiring dengan lebaran pada Juni, karena biasanya konsumsi masyarakat akan meningkat.
(ray/ray) Next Article Alfamart Siapkan Rp 2,3 T untuk Buka 800 Toko Tahun Ini
Presiden Direktur Sumber Alfaria Trijaya Anggara Hans Prawira mengatakan industri barang consumer fast moving customer goods (FMCG) mengalami tekanan cukup berat tahun lalu sehingga berdampak pada kinerja perseroan.
"Tahun lalu memang secara industri FMCG relatif cukup berat, dan saya rasa bukan cuma kami saja yang alami tapi hampir semua pelaku ritel," jelasnya, Senin (2/4/2018).
Dia mengakui target perseroan tidak tercapai, sementara itu biaya operasional terus mengalami kenaikan.
Tahun ini, Anggara berharap industri akan pulih kendati di awal tahun belum menunjukkan tren positif.
"Kami berharap industri menjadi lebih baik, walauun memang secara data belum menunjukkan hasil yang bagus. Saya baru terima data Nielsen, industri pada Januari -1, Februari -1," katanya.
Dia berharap industri dapat semakin membaik seiring dengan lebaran pada Juni, karena biasanya konsumsi masyarakat akan meningkat.
(ray/ray) Next Article Alfamart Siapkan Rp 2,3 T untuk Buka 800 Toko Tahun Ini
Most Popular