Pembatasan Sosial & WfH, Omzet Indomaret Cs Melesat Nih

Monica Wareza, CNBC Indonesia
02 April 2020 15:55
Kebijakan ini membuat penjualan ritel pada toko-toko skala mini market ikut melesat.
Foto: Indomaret (detikcom/Dikhy Sasra)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah dalam tiga pekan terakhir mulai menyerukan pembatasan ruang gerak sosial masyarakat dengan tidak beraktivitas di luar rumah termasuk bekerja. Kebijakan ini membuat penjualan ritel pada toko-toko skala mini market ikut melesat.

Mini Market yang dikelola PT Indomarco Prismatama, Indomaret mengakui menglamai peningkatan penjualan 7%-10% selama Maret, dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Peningkatan ini terutama di wilayah Jabodetabek dan terjadi sejak pemerintah menghimbau kebijakan working from home (WfH).

Marketing Director Indomarco Prismatama Wiwiek Yusuf mengatakan penjualan melalui channel digital yang digagas perusahaan sejak tiga tahun terakhir, justru mengalami peningkatan selama satu bulan terakhir karena banyak orang tinggal di rumah.

"Secara umum terjadi peningkatan bulan Maret lalu dibanding bulan Februari. Tetapi peningkatan memang cenderung terjadi di kota-kota besar dimana terjadi epidemi COVID-19. Seperti Jabodetabek. Beberapa daerah lain masih relatif stabil... Dibanding bulan sebelumnya ada kenaikan sekitar 7%-10%," kata Wiwiek kepada CNBC Indonesia, Kamis (2/4/2020).


Dia menyebutkan barang-barang yang dibeli oleh pembeli pada umumnya kebutuhan pokok seperti beras, gula, minyak, susu, instant noodle. Selain itu, pembeli juga mencari kebutuhan lainnya seperti masker, hand sanitizer, pembersih.

Tingginya permintaan ini membuat pengelola toko lumayan kewalahan karena tak jarang juga terjadi lonjakan permintaan yang tidak dapat dipenuhi pasokannya oleh produsen.

"Diharapkan jaminan pemerintah untuk kelancaran logistik dapat dijaga," imbuhnya.

Selain itu, Wiwiek memastikan tak ada kenaikan harga untuk barang-barang yang dijual oleh perusahaan. Penyesuaian harga baru akan dilakukan jika produsen mulai melakukan penyesuaian.

CNBC Indonesia juga mencoba menghubungi PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), peritel yang juga memilik banyak gerai mini market. Namun hingga berita ini ditulis, pihak AMRT tidak merespons sambungan telp dan pesarn singkat dari CNBC Indonesia.


Sebelumnya, Asosiasi pelaku usaha ritel memastikan akan tetap beroperasi bila skenario terburuk jadi dilakukan dalam pencegahan virus corona antara lain karantina wilayah atau lockdown.

Hal ini sejalan perkembangan terbaru soal rencana penutupan akses keluar-masuk Jabodetabek, yang rencananya, mulai Senin (30/3/20), semua kendaraan pribadi dilarang keluar-masuk Jabodetabek kecuali angkutan logistik.

"Apapun skenarionya, ritel/toko kebutuhan pokok dan farmasi tetap buka untuk melayani kebutuhan masyarakat kondisi saat ini," kata Anggota Dewan Penasihat Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) Tutum Rahanta, kepada CNBC Indonesia, Senin (30/3).
(hps/hps) Next Article 2 Kali Grup Salim Jual Saham Pemilik Indomaret, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular