Ini Penyebab Rupiah dan Rupee Jadi Mata Uang Terlemah di Asia

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
02 April 2018 16:25
Mengandalkan Hot Money
Foto: REUTERS/Thomas White
Akibat dari membanjirnya impor di Indonesia dan India, maka aktivitas pengiriman barang dari luar negeri pastinya juga ikut naik. Biaya pengiriman (freight) ikut naik, sehingga memberikan terkanan terhadap neraca jasa.  

Neraca perdagangan dan neraca jasa merupakan komponen dari transaksi berjalan (current account), sebuah neraca yang menggambarkan arus devisa di sebuah negara dari sektor riil. Ketika transaksi berjalan surplus, maka devisa yang tersedia cukup memadai sementara ketika defisit maka yang terjadi adalah sebaliknya.

India dan Indonesia menderita transaksi berjalan yang defisit. Maka pasokan devisa dari sektor perdagangan pun sulit diharapkan.

Reuters
Harapan mengeruk devisa tinggal datang dari sektor keuangan. Namun yang satu ini tidak seperti devisa dari perdagangan yang bertahan lama. Devisa dari sektor keuangan alias portofolio sering disebut sebagai hot money, karena mudah datang dan pergi. 

Arus modal asing di sektor keuangan ini rentan keluar begitu ada sentimen negatif, baik dari dalam maupun luar negeri. Seperti yang terjadi tahun ini, investor asing cenderung keluar dari pasar negara berkembang karena isu suku bunga. 

Di negara-negara maju, aura pengetatan kebijakan moneter semakin terasa karena Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) akan menaikkan suku bunga setidaknya tiga kali tahun ini. Bank Sentral Inggris (BoE) juga diperkirakan menaikkan suku bunga acuan pada pertemuan Mei mendatang. 

Belum lagi ada berbagai isu yang membuat investor pasar keuangan grogi. Mulai dari perang dagang, tensi geopolitik Timur Tengah yang panas-dingin, hingga upaya makar di Spanyol bisa menjadi faktor yang mendorong investor bermain aman dan menghindari aset-aset berisiko. 

Situasi ini membuat rupiah dan rupee sulit menguat. Sokongan devisa yang lebih stabil dari sektor perdagangan yang seret membuat penguatan nilai tukar mengandalkan aliran modal asing di sektor keuangan. Sumber devisa ini mudah keluar-masuk pasar sehingga nilai tukar tidak punya pijakan kuat untuk terapresiasi.

TIM RISET CNBC INDONESIA (aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular