
Siap-siap, Rupiah Bakal Ungguli Kinerja Rupee di 2019
Tim Redaksi, CNBC Indonesia
08 January 2019 20:44

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang rupiah siap mengungguli mata uang India yakni rupee. Hal tersebut dipengaruhi oleh harga minyak, aliran portofolio, dan sensitivitas kebijakan moneter The Federal Reserve.
Demikian hasil riset Goldman Sachs Group Inc seperti ditulis Bloomberg, Selasa (7/1/2019)
"Meskipun India dan Indonesia masuk kategori mata uang Asia dengan imbal hasil tinggi, namun ada beberapa perbedaan utama dalam struktur kedua ekonomi yang dapat membedakan kinerja pasar keduanya dan menciptakan peluang investasi," demikian disampaikan Economist Goldman Sachs, termasuk Nupur Gupta dan Jonathan Sequeira.
Nilai tukar rupiah di awal 2019 ini mampu mengungguli semua negara-negara di Asia dengan penguatan hampir 2% terhadap dolar ke level terkuat dalam 6 bulan terakhir.
Di sisi lain rupee India menjadi salah satu yang berkinerja terburuk di kawasan ini setelah melemah sekitar 0,5% di awal 2019, berbanding terbalik pada kuartal IV/2018 yang mencapai posisi teratas di antara mata uang lainnya.
"Kinerja terkini dari rupee dan pasar obligasi India didorong oleh penurunan tajam harga minyak pada kuartal IV/2018," kata Goldman Sachs.
"Dengan harga minyak yang cenderung naik atau stabil dalam waktu dekat, kami perkirakan kinerja rupee yang sebelumnya lebih baik daripada rupiah terlah berakhir. Rupiah siap mengungguli rupee."
[Gambas:Video CNBC]
(wed) Next Article Covid Varian Delta Bikin Mata Uang Asia Tak Tentu Arah
Demikian hasil riset Goldman Sachs Group Inc seperti ditulis Bloomberg, Selasa (7/1/2019)
"Meskipun India dan Indonesia masuk kategori mata uang Asia dengan imbal hasil tinggi, namun ada beberapa perbedaan utama dalam struktur kedua ekonomi yang dapat membedakan kinerja pasar keduanya dan menciptakan peluang investasi," demikian disampaikan Economist Goldman Sachs, termasuk Nupur Gupta dan Jonathan Sequeira.
- Indonesia merupakan salah satu eksportir batu bara. Dan harga komoditas yang lebih tinggi akan membantu keseimbangan fiskal dan mengungguli India.
- Portofolio Indonesia didominasi oleh obligasi daripada ekuitas. Imbal hasil obligasi Indonesia akan lebih unggul dibandingkan obligasi India mengingat ekspektasi kenaikan suku bunga AS yang berkurang secara signifikan, sikap bank Bank Indonesia yang relatif lebih hawkish, dan dinamika penawaran/permintaan yang lebih baik karena defisit fiskal yang lebih rendah.
- BI sendiri sensitif terhadap Fed daripada bank sental India yakni Reserve Bank of India. BI menaikkan suku bunga acuannya sebesar 175 basis poin sepanjang tahun 2018 setelah empat kenaikan suku bunga A.S. Sementara itu, RBI hanya menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin.
Nilai tukar rupiah di awal 2019 ini mampu mengungguli semua negara-negara di Asia dengan penguatan hampir 2% terhadap dolar ke level terkuat dalam 6 bulan terakhir.
Di sisi lain rupee India menjadi salah satu yang berkinerja terburuk di kawasan ini setelah melemah sekitar 0,5% di awal 2019, berbanding terbalik pada kuartal IV/2018 yang mencapai posisi teratas di antara mata uang lainnya.
"Kinerja terkini dari rupee dan pasar obligasi India didorong oleh penurunan tajam harga minyak pada kuartal IV/2018," kata Goldman Sachs.
"Dengan harga minyak yang cenderung naik atau stabil dalam waktu dekat, kami perkirakan kinerja rupee yang sebelumnya lebih baik daripada rupiah terlah berakhir. Rupiah siap mengungguli rupee."
[Gambas:Video CNBC]
(wed) Next Article Covid Varian Delta Bikin Mata Uang Asia Tak Tentu Arah
Most Popular