
Aktivitas Pengeboran Turun, Harga Minyak Tumbuh Positif
Raditya Hanung, CNBC Indonesia
02 April 2018 11:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak global bergerak menguat pada pagi ini (2/4/2018), seiring penurunan aktivitas pengeboran minyak di Amerika Serikat (AS). Hingga pukul 09.59 WIB, harga minyak light sweet kontrak pengiriman Mei 2018 naik 0,37% ke US$65,18/barel, sementara Brent kontrak pengiriman Mei 2018 juga menguat 0,53% ke US$ 69,71/barel.
Pada akhir pekan lalu, perusahaan jasa energi Baker Hughes melaporkan penurunan jumlah kilang aktif di AS sebanyak 7 unit dalam sepekan hingga tanggal 29 Maret, sehingga total jumlah kilang aktif di AS saat ini tercatat sejumlah 797 unit. Penurunan ini merupakan yang pertama kalinya sejak tiga minggu terakhir.
Sentimen positif lainnya datang dari masih kuatnya komitmen anggota Organisasi Negara-negara Eksportir Minyak (OPEC) dalam memangkas produksi minyaknya. Bahkan negara Non-OPEC, dipimpin oleh Rusia, juga sepakat melakukan hal serupa. Selain itu, terbukanya peluang AS untuk keluar dari kesepakatan nuklir, dan kembali menerapkan sanksi bagi Iran, juga masih memberikan energi positif bagi penguatan harga minyak.
Namun demikian, selama sepekan lalu harga minyak tercatat melemah, dimana Brent terkoreksi 0,25% dan light sweet turun 1,43%. Investor nampaknya cenderung merealisasikan keuntungannya setelah pada dua pekan lalu harga minyak global mampu menguat di kisaran 6%.
Selain itu, penguatan harga minyak pekan lalu juga terbatas oleh meningkatnya cadangan minyak mentah AS menjadi 1,6 juta barel, dalam sepekan hingga 23 Maret. Pada periode yang sama, produksi minyak mentah mingguan AS juga kembali memecahkan rekor baru di angka 10,43 juta barel per hari.
Pada akhir pekan lalu, perusahaan jasa energi Baker Hughes melaporkan penurunan jumlah kilang aktif di AS sebanyak 7 unit dalam sepekan hingga tanggal 29 Maret, sehingga total jumlah kilang aktif di AS saat ini tercatat sejumlah 797 unit. Penurunan ini merupakan yang pertama kalinya sejak tiga minggu terakhir.
![]() |
Sentimen positif lainnya datang dari masih kuatnya komitmen anggota Organisasi Negara-negara Eksportir Minyak (OPEC) dalam memangkas produksi minyaknya. Bahkan negara Non-OPEC, dipimpin oleh Rusia, juga sepakat melakukan hal serupa. Selain itu, terbukanya peluang AS untuk keluar dari kesepakatan nuklir, dan kembali menerapkan sanksi bagi Iran, juga masih memberikan energi positif bagi penguatan harga minyak.
Selain itu, penguatan harga minyak pekan lalu juga terbatas oleh meningkatnya cadangan minyak mentah AS menjadi 1,6 juta barel, dalam sepekan hingga 23 Maret. Pada periode yang sama, produksi minyak mentah mingguan AS juga kembali memecahkan rekor baru di angka 10,43 juta barel per hari.
Next Page
Dialog China - AS
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular