Ujian Calon Gubernur BI

Tujuh Jurus Perry Warjiyo Pimpin BI-1

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
28 March 2018 12:23
Perry menyampaikan visi dan misinya dalam lima tahun ke depan, apabila terpilih sebagai Gubernur BI.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada hari ini, Rabu (28/3/2018) memulai uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) calon tunggal Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.

Dalam kesempatan ini, Perry menyampaikan visi dan misinya dalam lima tahun ke depan, apabila terpilih sebagai Gubernur BI menggantikan Agus Martowardojo yang saat ini masih menjabat.

"Visi dan misi kami, pro stability dan pro growth. BI harus inovatif dalam merumuskan kebijakan dan bauran kebijakan yang sudah ada sejak 2010. Dioptimalkan," kata Perry, di gedung parlemen.

Selain itu, bank sentral di bawah kepemimpinannya juga akan terus memperkuat koordinasi dengan sejumlah pemangku kepentingan terkait, dan berperan aktif dalam mendukung program pemerintah.

"Kami akan berperan aktif menyampaikan analisis untuk berbagai isu untuk mendukung program pemerintah dan otoritas terkait," katanya.

Untuk mencapai keinginan tersebut, setidaknya ada tujuh strategi yang akan digunakan, dimana dua kebijakan diperuntukan untuk menjaga stabilitas, dan lima kebijakan lainnya untuk mendukung pertumbuhan.

"Ini adalah tujuh strategi yang akan kami lakukan dalam lima tahun ke depan untuk membawa BI pro growth dan stability," kata Perry.

Berikut 7 kebijakan strategis yang akan dilakukan Perry Warjiyo selama 5 tahun ke depan :

Memperkuat efektivitas kebijakan moneter untuk pengendalian inflasi dan stabilitas nilai tukar

"Penguatan koordinasi pengendalian inflasi pangan akan dilakukan melalui TPID dan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis, cluster pangan BI, ini bisa menjadi instrumen efektif untuik kendalikan harga pangan."

Kebijakan makroprudensial untuk mendorong pembiayaan perbankan

"Suku bunga kami sudah 4,25%, tapi kredit masih di atas 10%, masih 11,2%. Jadi ada margin 5%-6%. Ini terlalu tinggi untuk Indonesia dan kawasan. [...] Disinilah relaksasi kebijakan makroprudensial untuk mendorong perbankan ditengah kredit yang masih seret. Bisa diperluas pembiayaan pembelian obligasi korporasi dari para perusahaan."

Pendalaman pasar keuangan, khususnya pembiayaan infrastruktur

"Kami akan kaji beberapa pengaturan dari LTV, misalnya larangan inden, pengaturan pembayaran termin proyek, ini yang kami kemudian kami relaksasi sehingga penyediaan rumah bagi masyarakat bisa mendorong properti."

"Tidak semua pembangunan bisa dari fiskal dan BUMN karena ada batasnya. Kami bisa dorong pembiayaan infrastruktur melalui sektor swasta, dan koordinasi antar kementerian."

Pengembangan sistem pembayaran untuk ekonomi keuangan digital

"Peran BI disini mengembangkan sistem pembayaran yang mendukung ekonomi digital sehingga bisa mendorong inklusi keuangan khususnya UMKM dan ekonomi kerakyatan. [...] Kami dorong inovasi, start up kami dorong melalui uji coba regulatory sand box. Kita perlu membuat strategi, bahkan membentuk suatu komite nasional untuk ekonomi digital ini."

Pengembangan ekonomi dan keuangan syariah

"Saya sedih Indonesia sudah semakin tertinggal jauh dalam pengembangan industri keuangan syariah. Kalah dari Malaysia, Thailand, Australia, Korea. Ini kita tidak bisa jangan hanya jadi pasar, kita harus dorong halal economic finance."

Penguatan koordinasi dengan Pemerintah, OJK, dan DPR

"Keberhasilan BI ditentukan sekuat-kuatnya dari koordinasi. Ini harus optimal, daripada kerja sendiri-sendiri. Penguatan koordinasi akan terus diperkuat."

Penguatan organisasi dan sumber daya manusia


(dru) Next Article Bursa Calon Bos BI: Perry Warjiyo Santer Diperbincangkan DPR

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular