
Agus Marto : Rupiah Masih Lebih Baik dari Won dan Lira
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
28 March 2018 10:23

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo memandang pelemahan nilai tukar Rupiah masih terkendali. Mata uang Rupiah masih jauh lebih baik daripada mata uang Won (Korea Selatan) dan Lira (Turki).
"Februari 2018 kemarin, aliran modal asing masih masuk US$ 300 juta. Rupiah terdepresiasi 1,29% namun lebih baik dari Filipina, Korea Selatan, India, dan Turki," ungkap Agus Marto di Gedung BI dalam acara Peluncuran Laporan Perekonomian Indonesia 2017, Rabu (28/3/2018).
Rupiah masih lebih baik karena menurut Agus, stabilitas makro ekonomi Indonesia tetap terjaga. Di 2018, BI memproyeksikan inflasi terjaga di 2,5%-4,5%.
"Sementara di sektor keuangan pertumbuhan kredit perbankan akan berada di 10%-12% sedangkan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 9%-11%," terangnya.
Agus lebih jauh mengatakan, tantangan masih akan mengemuka di 2018. Terutama soal perang dagang.
"Proteksionisme perdagangan bisa menganggu prospek ekonomi global. Dan ini berdampak negatif ke indoensia," tegas Agus.
(dru) Next Article BI: RI Lebih Siap Hadapi Gejolak Nilai Tukar Dibanding 2013
"Februari 2018 kemarin, aliran modal asing masih masuk US$ 300 juta. Rupiah terdepresiasi 1,29% namun lebih baik dari Filipina, Korea Selatan, India, dan Turki," ungkap Agus Marto di Gedung BI dalam acara Peluncuran Laporan Perekonomian Indonesia 2017, Rabu (28/3/2018).
Rupiah masih lebih baik karena menurut Agus, stabilitas makro ekonomi Indonesia tetap terjaga. Di 2018, BI memproyeksikan inflasi terjaga di 2,5%-4,5%.
"Sementara di sektor keuangan pertumbuhan kredit perbankan akan berada di 10%-12% sedangkan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 9%-11%," terangnya.
Agus lebih jauh mengatakan, tantangan masih akan mengemuka di 2018. Terutama soal perang dagang.
"Proteksionisme perdagangan bisa menganggu prospek ekonomi global. Dan ini berdampak negatif ke indoensia," tegas Agus.
(dru) Next Article BI: RI Lebih Siap Hadapi Gejolak Nilai Tukar Dibanding 2013
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular