Rupiah Ditutup Stagnan Lawan Dolar AS di Rp 13.740/US$
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
27 March 2018 16:51
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah tipis pada penutupan perdagangan hari ini. Setelah sepanjang hari ini rupiah bergerak cenderung menguat.
Pada selasa (27/03/2018) pukul 16.00 WIB, dolar AS di pasar spot diperdagangkan di Rp 13.740/US$. Melemah tipis 0,04% dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Hal ini juga sejalan dengan dolar index yang ikut menguat. Dolar index ditutup menguat sebesar 0,25% dibandingkan dengan penutupan sebelumnya. Akan tetapi dalam sebulan ini, dolar index telah terkoreksi hingga 1,17%
Sejalan dengan pelemahan yang terjadi pada rupiah, mayoritas mata uang kawasan asia juga ikut melemah, seperti yang dikutip dari Reuters :
Bank Indonesia (BI) melalui Asisten Gubernur BI Dody Budi Waluyo sempat menjelaskan, level rupiah saat ini Rp 13.800/US$ sudah terlempar jauh dari fundamentalnya.
"Kami meminta lebih banyak komunikasi secara verbal. Kami juga melakukan apa yang disebut dengan mandatory tidak memperbolehkan menggunakan mata uang selain rupiah," katanya di Gedung DPR, Selasa (27/3/2018).
"Utang korporasi pun demikian, mereka harus hedging untuk menjaga likuiditasnya. Angka Rp 13.800/US$ itu sudah terlampau tinggi dan terlampau mahal. Kita tidak berada di level itu," jelasnya.
Sebagai informasi, nilai tukar rupiah dibuka menguat dalam perdagangan antar bank. Dolar AS melemah tipis 68 poin dari perdagangan hari sebelumnya.
Mengutip data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang dipublikasikan Bank Indonesia, Selasa (27/3/2018) dolar AS tercatat di Rp 13.708/US$. Pada Senin (26/3/2018) dolar AS tercatat berada di level Rp 13.776/US$.
(dru/dru) Next Article Rupiah Masih Tak Berkutik Lawan Dolar di Rp 13.771
Pada selasa (27/03/2018) pukul 16.00 WIB, dolar AS di pasar spot diperdagangkan di Rp 13.740/US$. Melemah tipis 0,04% dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Hal ini juga sejalan dengan dolar index yang ikut menguat. Dolar index ditutup menguat sebesar 0,25% dibandingkan dengan penutupan sebelumnya. Akan tetapi dalam sebulan ini, dolar index telah terkoreksi hingga 1,17%
| Mata Uang | Bid Terakhir | Perubahan (%) |
| Yen Jepang | 105,62 | -0,21 |
| Yuan China | 6,27 | -0,14 |
| Won Korsel | 1,071,19 | +0,32 |
| Dolar Taiwan | 29,13 | -0,19 |
| Rupee India | 64,87 | -0,08 |
| Dolar Singapura | 1.30 | +0,05 |
| Ringgit Malaysia | 3.87 | +0,48 |
| Bath Thailand | 31,16 | -0,13 |
| Peso Filipina | 52,40 | -0,53 |
Bank Indonesia (BI) melalui Asisten Gubernur BI Dody Budi Waluyo sempat menjelaskan, level rupiah saat ini Rp 13.800/US$ sudah terlempar jauh dari fundamentalnya.
"Kami meminta lebih banyak komunikasi secara verbal. Kami juga melakukan apa yang disebut dengan mandatory tidak memperbolehkan menggunakan mata uang selain rupiah," katanya di Gedung DPR, Selasa (27/3/2018).
"Utang korporasi pun demikian, mereka harus hedging untuk menjaga likuiditasnya. Angka Rp 13.800/US$ itu sudah terlampau tinggi dan terlampau mahal. Kita tidak berada di level itu," jelasnya.
Sebagai informasi, nilai tukar rupiah dibuka menguat dalam perdagangan antar bank. Dolar AS melemah tipis 68 poin dari perdagangan hari sebelumnya.
Mengutip data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang dipublikasikan Bank Indonesia, Selasa (27/3/2018) dolar AS tercatat di Rp 13.708/US$. Pada Senin (26/3/2018) dolar AS tercatat berada di level Rp 13.776/US$.
(dru/dru) Next Article Rupiah Masih Tak Berkutik Lawan Dolar di Rp 13.771
Most Popular