Dolar Menuju Rp 14.000, Sofjan Wanandi : Banyak Asing Kabur

Arys Aditya, CNBC Indonesia
27 April 2018 10:46
Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi menegaskan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan segera berlalu.
Foto: Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi menegaskan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan segera berlalu. Ia meminta masyarakat untuk tidak khawatir berlebihan menghadapi gejolak ini.

Sofjan melihat, turunnya IHSG dan anjloknya rupiah dikarenakan banyak investor asing yang mengambil aksi profit taking. "Itu kan banyak pemain asing yang buang. Jadi santai saja, tak usah khawatir. Bentar lagi juga selesai," tuturnya di Jakarta, Jumat (27/4/2018).

"Menurut saya, memang ada masalah luar dan dalam negeri. Tapi sekarang ini cuma soal confidence saja. Memang ada yang spekulasi juga, cari untung. Biasa saja lah," imbuh Sofjan.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di kurs acuan menguat pagi ini. Namun di pasar spot, rupiah bergerak ke arah sebaliknya.

Pada Jumat (27/4/2018), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 13.879. Rupiah menguat 0,37% dibandingkan hari sebelumnya.

Sementara di pasar spot, saat ini rupiah berada di Rp 13.892/US$ atau melemah 0,05%. Posisi terkuat rupiah berada di Rp 13.869/US$ sementara terlemahnya di Rp 13.895/US$.

Penguatan dolar AS yang tak terbendung dan nyaris menembus level psikologis Rp 14.000/US$ sudah membuat BI memutuskan untuk membuka ruang melakukan penyesuaian suku bunga BI 7 Day Reverse Repo Rate.

"BI tidak akan ragu melakukan penyesuaian BI 7 Day Reverse Repo Rate," kata Gubernur BI Agus Martowardojo.

Keputusan ini terbilang lumrah dilakukan, mengingat 'doping' yang selama ini dilakukan BI untuk menstabilsasi nilai tukar melalui intervensi maupun imbauan kepada pelaku ekonomi untuk menjaga kebutuhan valasnya sudah tak mampu menahan keperkasaan dolar AS.

Selain itu, kenaikan suku bunga acuan tidak hanya bisa menjangkar ekspektasi inflasi, melainkan juga membuat instrumen investasi menjadi menarik di mata investor. Imbas positifnya, arus modal asing akan masuk, dan menopang gerak rupiah.




(dru) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular