
Rupiah Menguat 0,37% Lawan Dolar AS di Kurs Acuan
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
27 April 2018 10:17

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di kurs acuan menguat. Namun di pasar spot, rupiah bergerak ke arah sebaliknya.
Pada Jumat (27/4/2018), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 13.879. Rupiah menguat 0,37% dibandingkan hari sebelumnya.
Sementara di pasar spot, saat ini rupiah berada di Rp 13.892/US$ atau melemah 0,05%. Posisi terkuat rupiah berada di Rp 13.869/US$ sementara terlemahnya di Rp 13.895/US$.
Rupiah berpotensi menguat pada perdagangan hari ini. Mengutip Reuters, dolar AS kemungkinan bisa melemah ke kisaran Rp 13.850.
Seiring penguatan rupiah, aset-aset berbasis mata uang ini kembali diminati investor. Dampak yang akan terlihat adalah di obligasi, di mana yield Surat Berharga Negara (SBN) sepertinya akan bergerak turun.
Sementara di Asia, dolar AS masih cenderung menguat meski sangat terbatas. Mata uang yang masih mampu menguat hanya yen Jepang dan won Korea Selatan.
Namun, masih ada risiko yang bisa menghantui rupiah. Dalam waktu dekat, akan diumumkan angka pembacaan awal pertumbuhan ekonomi AS periode kuartal I-2018.
Konsensus Reuters menyebutkan pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam diprediksi sebesar 2% year-on-year (YoY). Kondisi pasar tenaga kerja yang kuat akan menyokong pengeluaran konsumsi ke depan. Ekonomi AS juga diekspektasikan masih akan mendapat energi positif dari paket kebijakan Presiden Donald Trump yang memangkas pajak korporasi.
Bila pertumbuhan ekonomi AS ternyata di atas ekspektasi, maka siap-siap dolar AS akan menguat. Sebab, akan ada persepsi bahwa Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) akan memperketat kebijakan moneter secara lebih agresif untuk menghindari kemungkinan overheating dalam perekonomian. Kenaikan suku bunga, apalagi secara agresif, tentu akan menjadi pendorong yang kuat bagi mata uang.
Ketika dolar AS menguat, maka rupiah akan bergerak sebaliknya. Kecuali bila ada faktor domestik yang bisa melahirkan sentimen positif, misalnya data inflasi periode April 2018 yang akan diumumkan pekan depan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$
Pada Jumat (27/4/2018), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 13.879. Rupiah menguat 0,37% dibandingkan hari sebelumnya.
Sementara di pasar spot, saat ini rupiah berada di Rp 13.892/US$ atau melemah 0,05%. Posisi terkuat rupiah berada di Rp 13.869/US$ sementara terlemahnya di Rp 13.895/US$.
Seiring penguatan rupiah, aset-aset berbasis mata uang ini kembali diminati investor. Dampak yang akan terlihat adalah di obligasi, di mana yield Surat Berharga Negara (SBN) sepertinya akan bergerak turun.
Sementara di Asia, dolar AS masih cenderung menguat meski sangat terbatas. Mata uang yang masih mampu menguat hanya yen Jepang dan won Korea Selatan.
Mata Uang | Bid Terakhir | Perubahan (%) |
Yen Jepang | 109,26 | +0,03 |
Yuan China | 6,34 | -0,09 |
Won Korsel | 1.077,00 | +0,36 |
Dolar Taiwan | 29,71 | -0,02 |
Dolar Singapura | 1,33 | -0,02 |
Ringgit Malaysia | 3,92 | -0,08 |
Peso Filipina | 51,99 | -0,13 |
Baht Thailand | 31,62 | -0,22 |
Namun, masih ada risiko yang bisa menghantui rupiah. Dalam waktu dekat, akan diumumkan angka pembacaan awal pertumbuhan ekonomi AS periode kuartal I-2018.
Konsensus Reuters menyebutkan pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam diprediksi sebesar 2% year-on-year (YoY). Kondisi pasar tenaga kerja yang kuat akan menyokong pengeluaran konsumsi ke depan. Ekonomi AS juga diekspektasikan masih akan mendapat energi positif dari paket kebijakan Presiden Donald Trump yang memangkas pajak korporasi.
Bila pertumbuhan ekonomi AS ternyata di atas ekspektasi, maka siap-siap dolar AS akan menguat. Sebab, akan ada persepsi bahwa Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) akan memperketat kebijakan moneter secara lebih agresif untuk menghindari kemungkinan overheating dalam perekonomian. Kenaikan suku bunga, apalagi secara agresif, tentu akan menjadi pendorong yang kuat bagi mata uang.
Ketika dolar AS menguat, maka rupiah akan bergerak sebaliknya. Kecuali bila ada faktor domestik yang bisa melahirkan sentimen positif, misalnya data inflasi periode April 2018 yang akan diumumkan pekan depan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular