Internasional

Credit Suisse: Makin Banyak Konsumen China Pilih Produk Lokal

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
22 March 2018 15:25
Jumlah konsumen China yang lebih memilih merek peralatan rumah tangga lokal melonjak jadi 87,4%, berdasarkan Emerging Consumer Survey Credit Suisse.
Foto: Reurters
Jakarta, CNBC Indonesia - Konsumen China, khususnya yang berusia muda, semakin mendukung merek-merek lokal. Fakta tersebut ditemukan lewat survei Credit Suisse berjudul Emerging Consumer Survey yang dirilis hari Rabu (21/3/2018).

Survei tersebut menemukan bahwa 19% konsumen China yang menjadi responden berkata merek pakaian olahraga lokal pantas dibeli. Jumlah responden yang mengatakan hal itu mengalami peningkatan dari 15% di tahun 2010.

Penelitian tersebut juga menemukan jumlah konsumen China yang lebih memilih merek peralatan rumah tangga lokal melonjak jadi 87,4%. Khusus pada konsumen dengan kisaran usia 18 sampai 29 tahun, jumlah yang lebih menyukai merek lokal adalah 90,7%.

Survei tersebut mewawancarai 14.000 konsumen secara langsung di delapan negara yang perekonomiannya berkembang, yaitu Brazil, China, India, Indonesia, Meksiko, Rusia, Afrika Selatan, dan Turki.

"Suka atau tidak, China menjadi kekuatan besar secara global dan itu membuat generasi muda jadi lebih bangga dengan merek China," kata Charlie Chen, Kepala Riset Konsumen China di Credit Suisse, yang dikutip oleh CNBC International.

Saat berbicara di sela-sela acara Credit Suisse Asian Investment Conference, Chen menambahkan bahwa tren itu mungkin tidak akan bertahan untuk semua produk konsumen. Susu formula bayi dan mobil, misalnya, adalah area di mana merek-merek internasional lebih dipilih dibanding yang lokal.

Namun, kebangkitan merek konsumen lokal China memiliki peran dalam usaha "menyeimbangkan perekonomian" negara untuk menggantungkan pertumbuhan ekonomi pada belanja konsumsi. Pada tahun 2017, konsumsi menyumbang 58,8% ke pertumbuhan ekonomi China, menurut pemberitaan Reuters yang mengutip data dari Biro Statistik Nasional.

Banyak ekonom yang telah mengatakan tren tersebut cenderung akan berlanjut karena raksasa perekonomian Asia ini menjauh dari ketergantungan utang dan modal untuk menumbuhkan ekonomi.


Tidak hanya merek lokal yang memperoleh pangsa pasar di China, produk premium pun semakin didukung oleh para konsumen di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini.

Efek "premiumisasi" bisa dilihat di banyak aspek. Contohnya, orang-orang cenderung makan dan minum dengan lebih baik, mereka ingin mengenakan pakaian dengan kualitas lebih baik dan menghabiskan lebih banyak uang untuk jalan-jalan, tulis Chen dalam sebuah riset hari Selasa (20/3/2018).

"Dengan tren-tren ini, kami lebih memilih beer, baijiu mahal (high-end) dan produk susu di sektor pangan pokok konsumen. Pasar-pasar itu lebih terkonsolidasi, jadi tidak terlalu banyak kompetisi dan lebih mudah untuk menerjemahkan peningkatan produk ke profitabilitas," tulis Chen.
(prm) Next Article Credit Suisse Rugi USD 4,7 Miliar akibat Margin Call

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular