Fitch Prediksi Ekonomi RI 2018 Tumbuh di Bawah Target APBN
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
16 March 2018 15:56
Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 5,3% tahun ini dan 5,5% di tahun 2019. Perkiraan itu lebih rendah daripada yang ditargetkan pemerintah sebesar 5,4% di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018.
Ketika menaikkan peringkat surat utang Indonesia menjadi BBB dengan outlook stabil bulan Desember lalu, Fitch memperkirakan produk domestik bruto (PDB) akan tumbuh 5,4% tahun ini.
Ekonomi Indonesia mencatatkan perkembangan menggembirakan tahun lalu di mana investasi tumbuh pesat di kuartal keempat. Sepanjang tahun 2017, komponen investasi naik 6,2%, tertinggi sejak 2012, didorong oleh besarnya belanja infrastruktur, sebagaimana dikutip dari rilis Fitch yang diterima CNBC Indonesia, Jumat (16/3/2018).
Kenaikan harga komoditas juga ikut meningkatkan belanja modal.
"Kami memperkirakan investasi terus tumbuh, didukung oleh kebijakan makro. Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan belanja infrastruktur publik, terutama melalui badan usaha milik negara, sementara Bank Indonesia melonggarkan kebijakannya tahun lalu, [dengan] memotong suku bunga kebijakannya dua kali," tulis Fitch.
Namun, pertumbuhan kredit, khususnya kredit usaha, tetap tak berubah untuk saat ini.
Sementara itu, konsumsi rumah tangga gagal tumbuh lebih cepat tahun lalu meskipun rendahnya inflasi, pertumbuhan tenaga kerja yang stabil, dan tingginya keyakinan konsumen memberikan ruang yang menguntungkan bagi pertumbuhan.
Namun, kenaikan impor barang-barang konsumsi di kuartal terakhir tahun lalu memberi sinyal bahwa konsumsi akan mulai tumbuh lebih cepat di kuartal-kuartal mendatang.
Fitch juga memperkirakan inflasi akan berada di level 4,2% tahun ini dibandingkan 3,2% yang tercatat di Februari karena kondisi ekonomi yang membaik. Proyeksi itu berada di batas atas target Bank Indonesia (BI) sebesar 2,5% hingga 4,5% dan di atas sasaran pemerintah di level 4%.
"Kami memperkirakan bank [sentral] akan mempertahankan suku bunganya tahun ini sebelum mulai menaikkannya secara bertahap tahun depan," tulis Fitch.
(wed) Next Article Akibat Perang Dagang, Ekonomi Global 2019 Direvisi Melambat
Ketika menaikkan peringkat surat utang Indonesia menjadi BBB dengan outlook stabil bulan Desember lalu, Fitch memperkirakan produk domestik bruto (PDB) akan tumbuh 5,4% tahun ini.
Ekonomi Indonesia mencatatkan perkembangan menggembirakan tahun lalu di mana investasi tumbuh pesat di kuartal keempat. Sepanjang tahun 2017, komponen investasi naik 6,2%, tertinggi sejak 2012, didorong oleh besarnya belanja infrastruktur, sebagaimana dikutip dari rilis Fitch yang diterima CNBC Indonesia, Jumat (16/3/2018).
"Kami memperkirakan investasi terus tumbuh, didukung oleh kebijakan makro. Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan belanja infrastruktur publik, terutama melalui badan usaha milik negara, sementara Bank Indonesia melonggarkan kebijakannya tahun lalu, [dengan] memotong suku bunga kebijakannya dua kali," tulis Fitch.
Namun, pertumbuhan kredit, khususnya kredit usaha, tetap tak berubah untuk saat ini.
Sementara itu, konsumsi rumah tangga gagal tumbuh lebih cepat tahun lalu meskipun rendahnya inflasi, pertumbuhan tenaga kerja yang stabil, dan tingginya keyakinan konsumen memberikan ruang yang menguntungkan bagi pertumbuhan.
Namun, kenaikan impor barang-barang konsumsi di kuartal terakhir tahun lalu memberi sinyal bahwa konsumsi akan mulai tumbuh lebih cepat di kuartal-kuartal mendatang.
Fitch juga memperkirakan inflasi akan berada di level 4,2% tahun ini dibandingkan 3,2% yang tercatat di Februari karena kondisi ekonomi yang membaik. Proyeksi itu berada di batas atas target Bank Indonesia (BI) sebesar 2,5% hingga 4,5% dan di atas sasaran pemerintah di level 4%.
"Kami memperkirakan bank [sentral] akan mempertahankan suku bunganya tahun ini sebelum mulai menaikkannya secara bertahap tahun depan," tulis Fitch.
(wed) Next Article Akibat Perang Dagang, Ekonomi Global 2019 Direvisi Melambat
Most Popular