Internasional

Penasihat Ekonomi Baru Trump, Kudlow, Dukung Penguatan Dolar

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
15 March 2018 12:47
Negara yang hebat perlu mata uang yang kuat, kata Kudlow.
Foto: REUTERS/Brendan McDermid
Jakarta, CNBC Indonesia - Larry Kudlow, penasihat ekonomi baru untuk President Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yakin kebijakan ekonomi yang baik akan melibatkan "dolar yang stabil dan aman".

"Negara yang hebat perlu mata uang yang kuat," kata Kudlow pada acara Closing Bell di CNBC International hari Rabu (14/3/2018). "Saya tidak punya alasan untuk meyakini bahwa [Presiden Trump] tidak menginginkan dolar yang aman, kuat, dan stabil."


Kudlow, yang ditunjuk Trump memimpin Dewan Ekonomi Nasional pada hari Selasa (13/3/2018), sebelumnya mengimbau adanya penguatan dolar serta tarif tertarget untuk impor dari China. Namun di saat yang sama, ia tetap mendukung perdagangan bebas yang meluas, dilansir dari CNBC International.

"Saya tidak mengatakan dolar harus naik 30%, saya hanya mengatakan biarlah seluruh dunia tahu bahwa kita akan menjaga mata uang internasional ini stabil," tambah Kudlow. "Hal itu menciptakan kepercayaan diri di dalam negeri."

Jika biasanya pemerintah AS secara publik menyatakan menginginkan penguatan dolar, komentar yang datang dari Trump dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin meningkatkan kecurigaan bahwa keinginan pemerintahan kali ini berbeda.

Pada bulan Januari Mnuchin mengatakan pelemahan dolar "bukan urusan saya". Ia menarik kembali ucapannya sehari kemudian dan berulang kali menegaskan bahwa dolar yang kuat "dalam jangka panjang" adalah kepentingan terbaik dari negara itu.

Sementara itu, sebelum dilantik Trump sempat mengisyaratkan bahwa ia lebih memilih dolar yang terdepresiasi.


Indeks Dolar, yang membandingkan greenback dengan beberapa mata uang, turun 12% selama 12 bulan belakangan.

Ketika ia diminta untuk mengelaborasi komentarnya tentang mata uang, Kudlow mengatakan jika dolar melemah secara signifikan maka bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) perlu menaikkan suku bunga lebih tinggi.

"Saya cukup menyukai apa yang terjadi sekarang," kata Kudlow, secara spesifik merujuk pada Indeks Dolar yang berada di sekitar level 90.
(prm) Next Article Kecemasan Perang Dagang AS-China Reda, Wall Street Menghijau

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular