Risiko yang Timbul dari Lonjakan Utang Pemerintah Rp 4.000 T

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
15 March 2018 12:05
Investor Domestik Adalah Kunci
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman

Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk meminimalkan risiko adalah memperbanyak peranan investor domestik di pasar SBN. Dengan begitu, pasar SBN akan lebih berdaya tahan dari guncangan eksternal.

Indonesia bisa belajar dari negara-negara tetangga. D
i Malaysia, posisi tertinggi kepemilikan asing di obligasi negara adalah 35,75% yang terjadi pada September 2016. Sejak 2008, rata-rata porsi investor asing di obligasi negara Malaysia adalah 25,19%.

Kebanyakan investor asing di obligasi negara Malaysia memegang instrumen berjangka panjang, dengan tenor lebih dari 5 tahun. Porsi kepemilikan di instrumen jangka panjang dalam tren meningkat. Sementara untuk yang berjangka pendek (kurang dari setahun) justru menurun.

Ini menandakan investor asing yang masuk ke obligasi negara Malaysia punya perspektif jangka panjang, bukan sekedar hot money.

ADB

 

Bank Negara Malaysia

Sementara di Thailand, kepemilikan asing di instrumen obligasi negara jauh lebih kecil dibandingkan Malaysia, apalagi Indonesia. Di Negeri Gajah Putih, asing hanya memegang belasan persen dari obligasi yang diterbitkan pemerintah.

Bahkan sampai pertengahan 2011, porsi asing tidak sampai 10%. Posisi terakhir kepemilikan asing di Thailand hanya 16,23%.

ADB

Di Jepang situasinya berbeda lagi. Investor asing di pasar obligasi pemerintah Negeri Matahari Terbit adalah minoritas.

Berdasarkan data Desember 2017, total obligasi pemerintah Jepang yang diterbitkan adalah 1.084,9 triliun yen. Dari jumlah tersebut, investor asing hanya memegang 10,8%.

Japan Ministry of Finance

Hal ini menjadikan pasar keuangan Jepang relatif tahan guncangan. Sebab, peranan investor domestik sangat dominan sehingga tidak rentan terhadap gejolak eksternal.

Kala pasar keuangan global terguncang, obligasi negara Jepang praktis tidak mengalami tekanan yang berarti. Tidak ada tekanan akibat arus modal keluar, karena memang investor lokal yang mendominasi.

(aji/wed)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular