
Beban Meningkat, Laba PGAS 2017 Turun 50,96% Jadi Rp 1,92 T
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
09 March 2018 17:40

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) mencatatkan kinerja keuangan yang kurang menggembirakan tahun lalu. Pada tahun 2017 laba bersih PGAS mengalami penurunan 50,96% menjadi US$143,15 juta atau setara Rp 1,92 triliun.
Penurunan kerja laba ini dikarenakan peningkatan beban usaha yang tak mampu diikuti dengan pertumbuhan pendapatan perusahaan. Pendapatan neto PGAS hanya tumbuh 1,19% dari US$2,93 miliar menjadi US$2,97 miliar. Beban pokok pendapatan tumbuh 6,08% jadi US$2,17 miliar.
Manajemen mengungkapkan pendapatan PGAS tersebut terutama diperoleh dari hasil Penjualan Gas Sebesar US$2.404,6 juta dan Penjualan Minyak dan Gas sebesar US$472,8 juta.
"Kami melakukan berbagai upaya efisiensi sehingga mampu mencetak laba di tengah kondisi perekonomian saat ini," kata Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama di Jakarta, Jumat (9/3/2018).
Sepanjang tahun lalu, PGN menyalurkan gas bumi sebesar 855,5 BBTUD dengan rincian, volume gas distribusi sebesar 771,55 BBTUD dan volume transmisi gas bumi sebesar 83,95 BBTUD.
Rachmat mengatakan, PGN optimistis kinerja perusahaan juga akan semakin baik. Tahun ini, PGN akan tetap mengembangkan infrastruktur gas bumi untuk memperluas pemanfaatan gas bumi bagi masyarakat.
"PGN akan semakin agresif membangun infrastruktur gas bumi nasional untuk meningkatkan pemanfaatan produksi gas nasional," kata dia.
Infrastruktur gas
Pada kuartal IV-2017, infrastruktur pipa gas PGN bertambah lebih dari 175 km, di mana total mencapai lebih dari 7.450 km atau setara dengan 80% pipa gas bumi hilir nasional.
Dengan pipa tersebut, PGN menyalurkan gas bumi ke 1.739 pelanggan industri manufaktur dan pembangkit listrik, 1.984 pelanggan komersial UKM, serta 177.710 pelanggan rumah tangga.
Pelanggan gas bumi PGN tersebar di berbagai wilayah mulai dari Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara, dan Sorong Papua.
PGN juga mengelola dan menyalurkan gas bumi untuk transportasi ke 10 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) dan 4 Mobile Refueling Unit (MRU), serta mengoperasikan 2 Floating Storage Regasification Unit (FSRU) yakni di Jawa Barat dan Lampung.
"Investasi infrusktur pipa gas bumi yang dibangun PGN hampir seluruhnya tidak mengandalkan APBN, sehingga tidak membebani negara. Dan, PGN terus berkomitmen memperluas pemanfaatan gas bumi dengan membangun infrastruktur gas bumi di berbagai daerah," ungkap Rachmat.
Pada Kuartal IV tahun 2017, PGN telah meyelesaikan fasilitas penunjang pasokan gas di Pasuruan, pengembangan pipa gas bumi di sejumlah kawasan industri wilayah Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Utara dan Batam serta infrastruktur untuk menunjang kehandalan penyediaan listrik PLN di Tanjung Priok.
Beberapa proyek infrastruktur masih dalam tahap pelaksanaan, mulai dari proyek pipa gas transmisi Duri-Dumai sepanjang 67 kilometer, termasuk pipa distribusi gas di Dumai sepanjang 56 km dan pemasangan pipa distribusi di wilayah Gresik sepanjang 11 km.
Selain itu, PGN juga sedang mengembangkan infrastruktur pipa transmisi gas bumi West Natuna Transmission System (WNTS) ke Pulau Pemping, Provinsi Kepulauan Riau.
Sedangkan untuk proyek yang didanai oleh pemerintah melalui penugasan pembangunan jaringan gas bumi untuk pelanggan rumah tangga di Lampung, Musi Banyuasin, Mojokerto, dan Rusun Kemayoran Jakarta, PGN dapat menyelesaikannya dengan tepat waktu.
"PGN terus berkomitmen membangun dan memperluas infrastruktur gas nasional, walau di tengah kondisi ekonomi yang belum membaik dan turunnya harga minyak mentah dunia," tutup Rachmat.
(roy/roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Penurunan kerja laba ini dikarenakan peningkatan beban usaha yang tak mampu diikuti dengan pertumbuhan pendapatan perusahaan. Pendapatan neto PGAS hanya tumbuh 1,19% dari US$2,93 miliar menjadi US$2,97 miliar. Beban pokok pendapatan tumbuh 6,08% jadi US$2,17 miliar.
Manajemen mengungkapkan pendapatan PGAS tersebut terutama diperoleh dari hasil Penjualan Gas Sebesar US$2.404,6 juta dan Penjualan Minyak dan Gas sebesar US$472,8 juta.
Sepanjang tahun lalu, PGN menyalurkan gas bumi sebesar 855,5 BBTUD dengan rincian, volume gas distribusi sebesar 771,55 BBTUD dan volume transmisi gas bumi sebesar 83,95 BBTUD.
"PGN akan semakin agresif membangun infrastruktur gas bumi nasional untuk meningkatkan pemanfaatan produksi gas nasional," kata dia.
Infrastruktur gas
Pada kuartal IV-2017, infrastruktur pipa gas PGN bertambah lebih dari 175 km, di mana total mencapai lebih dari 7.450 km atau setara dengan 80% pipa gas bumi hilir nasional.
Dengan pipa tersebut, PGN menyalurkan gas bumi ke 1.739 pelanggan industri manufaktur dan pembangkit listrik, 1.984 pelanggan komersial UKM, serta 177.710 pelanggan rumah tangga.
Pelanggan gas bumi PGN tersebar di berbagai wilayah mulai dari Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara, dan Sorong Papua.
PGN juga mengelola dan menyalurkan gas bumi untuk transportasi ke 10 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) dan 4 Mobile Refueling Unit (MRU), serta mengoperasikan 2 Floating Storage Regasification Unit (FSRU) yakni di Jawa Barat dan Lampung.
"Investasi infrusktur pipa gas bumi yang dibangun PGN hampir seluruhnya tidak mengandalkan APBN, sehingga tidak membebani negara. Dan, PGN terus berkomitmen memperluas pemanfaatan gas bumi dengan membangun infrastruktur gas bumi di berbagai daerah," ungkap Rachmat.
Pada Kuartal IV tahun 2017, PGN telah meyelesaikan fasilitas penunjang pasokan gas di Pasuruan, pengembangan pipa gas bumi di sejumlah kawasan industri wilayah Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Utara dan Batam serta infrastruktur untuk menunjang kehandalan penyediaan listrik PLN di Tanjung Priok.
Beberapa proyek infrastruktur masih dalam tahap pelaksanaan, mulai dari proyek pipa gas transmisi Duri-Dumai sepanjang 67 kilometer, termasuk pipa distribusi gas di Dumai sepanjang 56 km dan pemasangan pipa distribusi di wilayah Gresik sepanjang 11 km.
Selain itu, PGN juga sedang mengembangkan infrastruktur pipa transmisi gas bumi West Natuna Transmission System (WNTS) ke Pulau Pemping, Provinsi Kepulauan Riau.
Sedangkan untuk proyek yang didanai oleh pemerintah melalui penugasan pembangunan jaringan gas bumi untuk pelanggan rumah tangga di Lampung, Musi Banyuasin, Mojokerto, dan Rusun Kemayoran Jakarta, PGN dapat menyelesaikannya dengan tepat waktu.
"PGN terus berkomitmen membangun dan memperluas infrastruktur gas nasional, walau di tengah kondisi ekonomi yang belum membaik dan turunnya harga minyak mentah dunia," tutup Rachmat.
(roy/roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular