
Saham Produsen Batu Bara Dilepas Investor Asing
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
08 March 2018 10:56

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham pertambangan dilepas oleh asing pada perdaganagn sesi I, dimana saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) paling banyak di lepas investor asing. Investor asing tampaknya kurang gembira dengan kebijakan harga jual khusus batu bara dalam negeri atau domestik market obligation (DMO).
Jual bersih investor saham berkode ADRO mencapai Rp 41,41 miliar dari total nilai transaksi sebesar Rp 145,59 miliar. Harga saham Adaro terkoreksi 5,09% ke level harga Rp 5,09%.
Demikian pula saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang dijual investor asing sebesar Rp 16,05 miliar dari total nilai transaksi sebesar Rp 51,47 miliar. PT Harum Energi Tbk (HRUM) dilepas asing sebesar Rp 6,36 miliar, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dilepas asing Rp 5,69 miliar.
Dari total alokasi DMO tahun 2017 tersebut, ADRO memiliki porsi kewajiban sebesar 9,98 juta ton, PTBA sebesar 2,48 juta ton, BYAN 0,9 juta ton, ITMG 6,16 juta ton, dan BUMI 20,06 juta ton. Kewajiban DMO ADRO direpresentasikan oleh PT Adaro Indonesia, sementara itu kewajiban BYAN, ITMG, dan BUMI merupakan penjumlahan dari kewajiban DMO anak-anak perusahaannya masing-masing.
Dari segi volume kewajiban DMO 2017, ADRO memiliki kewajiban sebesar 9,98 juta ton dan ITMG dengan 6,16 juta ton. ITMG memiliki persentase DMO terbesar yakni mencapai 24,84% dari total produksi 2016.
(hps) Next Article Harga Batu Bara Menguat, Harga Saham PTBA CS Melesat
Jual bersih investor saham berkode ADRO mencapai Rp 41,41 miliar dari total nilai transaksi sebesar Rp 145,59 miliar. Harga saham Adaro terkoreksi 5,09% ke level harga Rp 5,09%.
Demikian pula saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang dijual investor asing sebesar Rp 16,05 miliar dari total nilai transaksi sebesar Rp 51,47 miliar. PT Harum Energi Tbk (HRUM) dilepas asing sebesar Rp 6,36 miliar, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dilepas asing Rp 5,69 miliar.
Dari total alokasi DMO tahun 2017 tersebut, ADRO memiliki porsi kewajiban sebesar 9,98 juta ton, PTBA sebesar 2,48 juta ton, BYAN 0,9 juta ton, ITMG 6,16 juta ton, dan BUMI 20,06 juta ton. Kewajiban DMO ADRO direpresentasikan oleh PT Adaro Indonesia, sementara itu kewajiban BYAN, ITMG, dan BUMI merupakan penjumlahan dari kewajiban DMO anak-anak perusahaannya masing-masing.
Dari segi volume kewajiban DMO 2017, ADRO memiliki kewajiban sebesar 9,98 juta ton dan ITMG dengan 6,16 juta ton. ITMG memiliki persentase DMO terbesar yakni mencapai 24,84% dari total produksi 2016.
(hps) Next Article Harga Batu Bara Menguat, Harga Saham PTBA CS Melesat
Most Popular