
Investor Asing Tak Berhenti Jualan Saham Bank BUKU IV
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
05 March 2018 15:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham bank yang masuk kategori BUKU IV banyak dilepas oleh investor asing sampai dengan akhir perdagangan sesi 1.
Tercatat, dua saham bank BUKU IV masuk dalam 5 besar saham yang dilepas oleh investor asing. Kedua saham tersebut adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/ BBRI (Rp 52,85 miliar) dan PT Bank Mandiri Tbk/ BMRI (Rp 51,45 miliar).
Secara keseluruhan, investor asing mencatatkan jual bersih senilai Rp 436,19 miliar di seluruh pasar.
Terhitung sejak Gubernur Bank Sentral AS (the Federal Reserve) yang baru, Jerome Powell, memberikan testimoni pertamanya di hadapan House Financial Services Committee 26 Februari silam waktu setempat, investor asing memang gencar melepas kepemilikannya atas saham-saham bank BUKU IV.
Pada perdagangan tanggal 28 Februari (perdagangan pertama IHSG setelah testimoni pertama Powell), misalnya, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dilepas investor asing senilai Rp 284,62 miliar sementara saham BBRI dilepas senilai Rp 84,55 miliar.
Maju sehari setelahnya, yaitu pada 1 Maret, saham BBCA dilepas sebesar Rp 338,65 miliar sementara BBRI dilepas sebesar Rp 64,28 miliar. Kemudian pada perdagangan terakhir di minggu lalu (2/3/2018), saham BBCA dilepas sebesar Rp 216,9 miliar dan PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI dilepas sebesar Rp 71,77 miliar oleh investor asing.
Investor asing bermain aman
Dilepasnya saham-saham bank BUKU IV oleh investor asing tidak lain karena kapitalisasi pasarnya yang besar dalam IHSG.
Sampai dengan berita ini diturunkan, sektor jasa keuangan merupakan sektor dengan kapitalisasi pasar terbesar dalam IHSG, yaitu sebesar 30,2%. Sebagai perbandingan, pada akhir 2017 nilainya masih sebesar 29,75%.
Besarnya kapitalisasi pasar sektor jasa keuangan menandakan satu hal: saham-saham sektor tersebut banyak dikoleksi oleh pelaku pasar, termasuk investor asing. Akibatnya ketika terdapat sentimen negatif yang tak secara spesifik menargetkan sektor-sektor tertentu dalam IHSG seperti saat ini (kenaikan suku bunga acuan secara agresif oleh the Fed dan mengecewakannya target pertumbuhan ekonomi China), pelaku pasar cenderung melepas kepemilikannya atas saham-saham dari sektor yang berkapitalisasi pasar besar seperti jasa keuangan.
(prm) Next Article Bank Mulai Tawarkan Restrukturisasi Kredit, Ini Syaratnya
Tercatat, dua saham bank BUKU IV masuk dalam 5 besar saham yang dilepas oleh investor asing. Kedua saham tersebut adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/ BBRI (Rp 52,85 miliar) dan PT Bank Mandiri Tbk/ BMRI (Rp 51,45 miliar).
Secara keseluruhan, investor asing mencatatkan jual bersih senilai Rp 436,19 miliar di seluruh pasar.
Pada perdagangan tanggal 28 Februari (perdagangan pertama IHSG setelah testimoni pertama Powell), misalnya, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dilepas investor asing senilai Rp 284,62 miliar sementara saham BBRI dilepas senilai Rp 84,55 miliar.
Maju sehari setelahnya, yaitu pada 1 Maret, saham BBCA dilepas sebesar Rp 338,65 miliar sementara BBRI dilepas sebesar Rp 64,28 miliar. Kemudian pada perdagangan terakhir di minggu lalu (2/3/2018), saham BBCA dilepas sebesar Rp 216,9 miliar dan PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI dilepas sebesar Rp 71,77 miliar oleh investor asing.
Investor asing bermain aman
Dilepasnya saham-saham bank BUKU IV oleh investor asing tidak lain karena kapitalisasi pasarnya yang besar dalam IHSG.
Sampai dengan berita ini diturunkan, sektor jasa keuangan merupakan sektor dengan kapitalisasi pasar terbesar dalam IHSG, yaitu sebesar 30,2%. Sebagai perbandingan, pada akhir 2017 nilainya masih sebesar 29,75%.
Besarnya kapitalisasi pasar sektor jasa keuangan menandakan satu hal: saham-saham sektor tersebut banyak dikoleksi oleh pelaku pasar, termasuk investor asing. Akibatnya ketika terdapat sentimen negatif yang tak secara spesifik menargetkan sektor-sektor tertentu dalam IHSG seperti saat ini (kenaikan suku bunga acuan secara agresif oleh the Fed dan mengecewakannya target pertumbuhan ekonomi China), pelaku pasar cenderung melepas kepemilikannya atas saham-saham dari sektor yang berkapitalisasi pasar besar seperti jasa keuangan.
(prm) Next Article Bank Mulai Tawarkan Restrukturisasi Kredit, Ini Syaratnya
Most Popular