
Kemarin Melesat! Saham BRIS & AGRO Rawan Profit Taking

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua saham anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yaitu Bank BRISyariah Tbk (BRIS) dan PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) pagi ini terkoreksi setelah kemarin berhasil melesat tinggi secara tiba-tiba.
Tampaknya investor memilih untuk melakukan aksi profit taking.
Terpantau saham BRIS turun 5,93%% ke level harga Rp 555/unit. Meskipun turun harga BRIS masih berada di atas harga penawaran umum perdananya di level Rp 510/unit. Sedangkan harga AGRO terpaksa terkoreksi 6,20% ke level harga Rp 242/unit.
Anak usaha Bank BRI yang bergerak di sektor perbankan agribisnis turun mendekati level auto reject bawah (ARB) setelah investor merealisasikan keuntunganya.
Kemarin, harga BRIS melesat 22,92% pada siang hari ini setelah sebelumnya harga BRIS sempat reli tinggi setelah muncul wacana penggabungan bank-bank BUMN syariah oleh Menteri BUMN, Erick Thohir.
"Kita coba sedang kaji bank-bank syariah kita ini nanti semua kita coba merger-in. Insya Allah Februari tahun depan jadi satu. Bank Syariah Mandiri, BNI, dan BRI," ujar Erick, mantan pemilik klub bola Inter Milan dalam sesi webinar Kingdom Business Community, Kamis (2/7/2020).
Alasan peleburan ini sendiri karena potensi bank syariah di Indonesia sangat besar, lantaran mayoritas penduduknya Muslim.
"Lalu kenapa saya menginginkan merger syariah, karena Indonesia yang penduduk muslim terbesar tidak punya fasilitas itu. Nah, kalau syariah di-merger ia bisa menjadi top bank yang menjadi alternatif pilihan," tutur Erick.
"Dia bisa jadi top eight bank yang menjadi alternatif pilihan, karena yang namanya funding terbuka. Hal yang kita coba lakukan segmentasi, yang ada di Himbara juga supaya tidak kanibal dan supaya memperkaya marketnya."
Sedangkan harga AGRO juga berhasil terbang 17,27% karena efek buyback saham yang sudah dan akan dilakukan oleh perusahaan.
Sebelumnya, manajemen perseroan mengungkapkan akan melakukan pembelian kembali (buyback) saham di pasar sekunder seiring dengan kondisi pasar yang berfluktuasi tajam dan berpengaruh ke harga saham perusahaan.
Direktur Utama Bank BRI Agroniaga Ebeneser Girsang mengatakan perseroan akan melakukan buyback saham yang direncanakan sebanyak-banyaknya Rp 2,5 miliar.
"Buyback ini dilakukan secara bertahap dalam periode 3 Juli sampai dengan 2 Oktober 2020," katanya, Senin (6/7/2020).
Selain itu, mengacu keterangan di Bursa Efek Indonesia, Bank Agroniaga ternyata tengah berencana melaksanakan program MESOP (Management Employee Stock Option Plan) Bank Agroniaga Tahap I dan II.
Pembagian saham dari manajemen ke karyawan dikenal dengan istilah MESOP ini lazimnya dilakukan emiten sebagai bentuk penghargaan atas kinerja karyawan dan juga jajaran manajemen.
Manajemen AGRO mengungkapkan ada dua tahapan program konversi MESOP menjadi saham bagi karyawan dan manajemen. Tahap MESOP I, yakni jumlah opsi yang akan dikonversi sebanyak 175.000.000 saham, dengan harga pelaksanaan Rp 285/saham. Periode pelaksanaan 30 hari bursa terhitung sejak tanggal 1 Agustus 2020.
Sementara, Tahap MESOP II yakni jumlah opsi yang akan dikonversi menjadi saham yakni 105.000.000 saham dengan harga pelaksanaan Rp 295/saham, dengan periode yang sama dengan tahap I. Total Tahap I dan II konversi MESOP jadi saham mencapai 280 juta saham.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Digitalisasi Picu Investor Ritel Domestik Bursa RI 'Meledak'