
Harga CPO Naik, Laba Bersih AALI Tumbuh 8% Jadi Rp 2 T
Monica Wareza, CNBC Indonesia
27 February 2018 17:22

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) disektor perkebunan, membukukan laba bersih Rp 2 triliun. Perolehan tersebut tidak jauh berbeda dengan perolehan 2016, yang kurang lebih sama.
Padahal pendapatan AALI naik 22,40% menjadi Rp 17,30 triliun dari pendapatan di 2016 yang mencapai Rp 14,12 triliun. Kenaikan pendapatan tersebut seiring dengan kenaikan harga minyak kelapa sawit (CPO) yang lebih tinggi dan peningkatan penjualan minyak kelapa sawit.
Tanpa menghitung dampak selisih kurs pada kedua tahun tersebut, kenaikan laba bersih mencapai 8%. Harga rata-rata minyak kelapa sawit mengalami peningkatan sebesar 6% menjadi Rp8.271/kg, sementara penjualan minyak kelapa sawit dan produk turunannya meningkat sebesar 12% menjadi 1,7 juta ton dibandingkan tahun 2016..
Pada tahun lalu, perusahaan mengalami penurunan jumlah kas dan setara kas, terutama karena meningkatnya jumlah kas yang digunakan untuk aktivitas pendanaan yang mencapai Rp 1,36 triliun. Sehingga kondisi kas perusahaan di akhir tahun lalu mengalami penurunan dari akhir 2016 yang sebesar Rp 531,58 miliar menjadi Rp 262,29 miliar.
Di tahun lalu perusahaan juga telah membayarkan pinjaman bank senilai Rp 5,17 triliun, namun juga menerima pinjaman mencapai Rp 5,02 triliun. Sehingga di akhir tahun jumlah liabilitas perusahaan hanya turun sedikit menjadi Rp 6,39 triliun dari Rp 6,63 triliun.
Jumalh ekuitas perusahaan di tahun lalu juga meningkat tipis menjadi Rp 18,53 triliun dari Rp 17,59 triliun.
Hingga akhir tahun, anak usaha PT Astra Interational Tbk (ASII) ini membukukan kenaikan jumlah aset. Nilai aset perusahaan naik menjadi Rp 24,93 triliun dari jumlah di 2016 yang mencapai Rp 24,22 triliun.
(hps) Next Article Kinerja Q1-2020 Emiten RI Bakal Ambles, Q2 Lebih Parah
Padahal pendapatan AALI naik 22,40% menjadi Rp 17,30 triliun dari pendapatan di 2016 yang mencapai Rp 14,12 triliun. Kenaikan pendapatan tersebut seiring dengan kenaikan harga minyak kelapa sawit (CPO) yang lebih tinggi dan peningkatan penjualan minyak kelapa sawit.
Tanpa menghitung dampak selisih kurs pada kedua tahun tersebut, kenaikan laba bersih mencapai 8%. Harga rata-rata minyak kelapa sawit mengalami peningkatan sebesar 6% menjadi Rp8.271/kg, sementara penjualan minyak kelapa sawit dan produk turunannya meningkat sebesar 12% menjadi 1,7 juta ton dibandingkan tahun 2016..
Di tahun lalu perusahaan juga telah membayarkan pinjaman bank senilai Rp 5,17 triliun, namun juga menerima pinjaman mencapai Rp 5,02 triliun. Sehingga di akhir tahun jumlah liabilitas perusahaan hanya turun sedikit menjadi Rp 6,39 triliun dari Rp 6,63 triliun.
Jumalh ekuitas perusahaan di tahun lalu juga meningkat tipis menjadi Rp 18,53 triliun dari Rp 17,59 triliun.
Hingga akhir tahun, anak usaha PT Astra Interational Tbk (ASII) ini membukukan kenaikan jumlah aset. Nilai aset perusahaan naik menjadi Rp 24,93 triliun dari jumlah di 2016 yang mencapai Rp 24,22 triliun.
(hps) Next Article Kinerja Q1-2020 Emiten RI Bakal Ambles, Q2 Lebih Parah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular