
Moody's Beri Rating Ba3 untuk Obligasi Star Energy
Gustidha Budiartie, CNBC Indonesia
27 February 2018 16:27

Jakarta, CNBC Indonesia- Lembaga pemeringkat internasional Moody's memberi peringkat Ba3 dengan prospek stabil untuk obligasi senior senilai US$ 650 juta milik Star Energy Gheotermal.
"Rating ini mencerminkan profil pendapatan Star Energy yang dapat diprediksi, didukung dengan jejak rekam operasional yang solid karena fitur take or pay kontrak jual beli listrik perusahaan dengan PLN," kata Moody's Vice President dan Senior Analyst Spencer Ng, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (27/02/2018).
Selain itu, lanjut Spencer, profil kredit Star Energy juga dibatasi pasokan uap panas bumi dan tingginya leverage keuangan.
Moody's berharap Star Energy bisa mempertahankan kinerjanya yang kuat selama penerbitan obligasi. Sebab, selain kasus ledakan dan longsor yang terjadi PLTP Wayang Windu pada 2015 lalu, kinerja pembangkitnya saat ini sudah mencapai 98%.
Obligasi ini rencananya digunakan untuk membiayai ekspansi unit 1 PLTP Wayang Windu demi memenuhi perjanjian pasokan listrik dengan PLN hingga Desember 2030.
Star Energy Gheotermal saat ini mengoperasikan salah satu pembangkit panas bumi dengan kapasitas terbesar di Indonesia, yakni PLTP Wayang Windu. Pembangkit ini berkapasitas 227 MW, dan mulai beroperasi komersial sejak Juni 2000 untuk unit 1 yang berkapasitas 110 MW.
Dilanjut dengan Unit 2 yang berkapasitas 117 MW di 2009.
(gus/gus) Next Article Moody's Ingatkan Risiko Surat Utang Barito Pacific Tinggi
"Rating ini mencerminkan profil pendapatan Star Energy yang dapat diprediksi, didukung dengan jejak rekam operasional yang solid karena fitur take or pay kontrak jual beli listrik perusahaan dengan PLN," kata Moody's Vice President dan Senior Analyst Spencer Ng, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (27/02/2018).
Moody's berharap Star Energy bisa mempertahankan kinerjanya yang kuat selama penerbitan obligasi. Sebab, selain kasus ledakan dan longsor yang terjadi PLTP Wayang Windu pada 2015 lalu, kinerja pembangkitnya saat ini sudah mencapai 98%.
Obligasi ini rencananya digunakan untuk membiayai ekspansi unit 1 PLTP Wayang Windu demi memenuhi perjanjian pasokan listrik dengan PLN hingga Desember 2030.
Star Energy Gheotermal saat ini mengoperasikan salah satu pembangkit panas bumi dengan kapasitas terbesar di Indonesia, yakni PLTP Wayang Windu. Pembangkit ini berkapasitas 227 MW, dan mulai beroperasi komersial sejak Juni 2000 untuk unit 1 yang berkapasitas 110 MW.
Dilanjut dengan Unit 2 yang berkapasitas 117 MW di 2009.
(gus/gus) Next Article Moody's Ingatkan Risiko Surat Utang Barito Pacific Tinggi
Most Popular