
Ulasan Kinerja BRI
Perkuat Kredit UMKM Sembari Jaga Margin
Arif Gunawan, CNBC Indonesia
27 February 2018 08:55

Di tengah situasi yang menantang pada tahun lalu, kinerja positif Bank BRI tidak terlepas dari upayanya dalam mengendalikan biaya operasionalnya sehingga relatif terjaga atau lebih kecil dari pendapatan operasional. Idealnya, bank mencatatkan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang rendah, karena menandakan keberhasilan manajemen dalam menciptakan efisiensi operasi.
Pada 2017, rasio BOPO Bank BRI tercatat sedikit memburuk dari 69,46% (2016) menjadi 69,91%. Meski demikian, besaran rasio BOPO tersebut terhitung jauh lebih baik dari rasio BOPO industri yang menurut catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kini berada di kisaran 78,37%.
Dari data-data tersebut, terlihat bahwa kondisi ekonomi yang menantang pada tahun lalu telah memukul dunia usaha, meski dalam skala kecil. Bagi Bank BRI, hal ini bisa dilihat dari kenaikan NPL-nya, yang kebanyakan disumbangkan oleh segmen korporasi.
Secara bersamaan, masyarakat menaikkan tabungannya sehingga meningkatkan beban kewajiban Bank BRI dalam membayarkan bunga. Hal ini berujung pada sedikit menipisnya margin perseroan, yang kemudian berimbas juga pada penurunan ROA, meski terbatas.
Satu hal yang patut diapresiasi adalah keberhasilan BRI untuk menaikkan porsi kreditnya, sesuai dengan misinya menjalankan fungsi intermediasi perbankan. Kredit mikro dan kecil menjadi sasaran utamanya, yang memang dikenal lebih resisten terhadap gejolak ekonomi.
Bank BRI juga mempertahankan BOPO-nya pada kisaran 69%, demi menjaga efisiensi operasi. Hal ini patut diapresiasi karena sebagai bank dengan karyawan terbanyak di Indonesia, yakni mencapai 130.000 orang, BRI memiliki beban operasional terbesar di antara bank-bank lain dari sisi pembayaran gaji.
Apakah kinerja positif tersebut bisa dipertahankan pada tahun ini? Melihat rekam jejak 2017, tentunya sangat bisa. Asalkan, dua hal ini terpenuhi, yakni situasi perekonomian yang membaik dan stabilitas moneter terjaga.***
(ags/ags)
Pada 2017, rasio BOPO Bank BRI tercatat sedikit memburuk dari 69,46% (2016) menjadi 69,91%. Meski demikian, besaran rasio BOPO tersebut terhitung jauh lebih baik dari rasio BOPO industri yang menurut catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kini berada di kisaran 78,37%.
![]() |
Secara bersamaan, masyarakat menaikkan tabungannya sehingga meningkatkan beban kewajiban Bank BRI dalam membayarkan bunga. Hal ini berujung pada sedikit menipisnya margin perseroan, yang kemudian berimbas juga pada penurunan ROA, meski terbatas.
Bank BRI juga mempertahankan BOPO-nya pada kisaran 69%, demi menjaga efisiensi operasi. Hal ini patut diapresiasi karena sebagai bank dengan karyawan terbanyak di Indonesia, yakni mencapai 130.000 orang, BRI memiliki beban operasional terbesar di antara bank-bank lain dari sisi pembayaran gaji.
Apakah kinerja positif tersebut bisa dipertahankan pada tahun ini? Melihat rekam jejak 2017, tentunya sangat bisa. Asalkan, dua hal ini terpenuhi, yakni situasi perekonomian yang membaik dan stabilitas moneter terjaga.***
(ags/ags)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular