Garuda Indonesia Berhasil Tekan Kerugian Pada 2017

Raydion Subiantoro, CNBC Indonesia
26 February 2018 18:55
Garuda Indonesia berhasil meningkatkan produktivitas untuk menekan kerugian.
Foto: garuda-indonesia.com
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) berhasil menekan kerugian menjadi US$ 67,6 juta (Rp 912,6 miliar) sepanjang 2017. Pada Semester I-2017, kerugian maskapai bintang lima versi Skytrax itu mencapai US$ 138 juta.

Dilihat secara per kuartal, pada Kuartal I-2017 perseroan menderita kerugian US$ 99,1 juta dan berkurang menjadi rugi US$ 38,9 juta pada Kuartal II-2017.

Kemudian, pada Kuartal III-2017 Garuda berhasil membukukan laba bersih US$ 61,9 juta atau meroket 216,1% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Khusus Kuartal IV-2017, laba bersih tercatat US$ 8,5 juta. 

Adapun perhitungan rugi sepanjang 2017 sebesar US$ 67,6 juta itu di luar biaya extra ordinary items yang terdiri dari tax amnesty dan denda sebesar US$ 145,8 juta yang merupakan long term policy manajemen dalam menyehatkan kondisi finansial perusahaan secara jangka panjang.  

Dikuti dari siaran pers, Senin (26/2/2018), kerugian dapat ditekan perseroan sejalan dengan meningkatnya produktivitas.

Sepanjang tahun lalu, Garuda Indonesia Group mengangkut sebanyak 36,2 juta penumpang yang terdiri dari 24 juta penumpang Garuda dan 12,3 juta penumpang Citilink.  Jumlah akumulatif tersebut naik 3,5% dibandingkan dengan 2016.

Garuda juga berhasil meningkatkan utilisasi armada hingga mencapai 9 jam 36 menit per pesawat, dibandingkan dengan 2016 hanya 8 jam 58 menit. Tahun ini, utilisasi ditargetkan dapat menyentuh 10 jam 24 menit.

Di bisnis kargo, Garuda mengangkut 446.800 ton atau naik 7,4% sehingga membukukan pendapatan US$ 237,1 juta.


(ray/ray) Next Article Evaluasi Rute, Garuda Bidik Laba Bersih Rp 117 M Tahun Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular