
Kontraktor Kapal Kena Imbas Positif Kenaikan Harga Komoditas
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
23 February 2018 13:51

Jakarta, CNBC Indonesia- Harga minyak dan batu bara yang perlahan naik, tak hanya membuat emiten yang bergerak di sektor energi membaik kinerjanya, tetapi juga emiten di sektor pendukung lainnya. Salah satunya adalah kontraktor perkapalan.
Ini seperti yang dialami oleh PT Indo Straits Tbk (PTIS). Perusahaan penyedia jasa rekayasa dan konstruksi sipil kelautan ini mengaku ikut merasakan imbas positif harga minyak dan batu bara.
"Berpengaruh sekali, terutama kontrak kerja dengan perusahaan minyak dan gas bumi," kata Sutina di Kantor Indo Straits, Jumat (23/2/2018).
Namun untuk batu bara, perusahaan tak begitu merasa dampak positif karena kontrak yang tengah berlaku sudah diteken sejak lama atau bersifat long term contract. "Kalau batu bara harganya sudah mengikat. Mungkin positif bila di client kami meningkatkan produksi," terang Sutina.
Harga minyak dan batu bara diketahui masih berada di level cukup tinggi. Pada perdagangan Kamis (22/2/2018), harga minyak mentah berjangka Brent ditutup US$ 66,39 per barel setelah dibuka pada level US$ 66,25 per barel.
Sedangkan harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) ditutup US$ 62,77 per barel, setelah dibuka pada level US$ 62,60 per barel.
Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, harga batu bara acuan (HBA) pada bulan Februari telah mencapai US$ 100,69 per ton.
(gus/gus) Next Article Ganti Dirut, Indo Straits Target Tidak Merugi Tahun Ini
Ini seperti yang dialami oleh PT Indo Straits Tbk (PTIS). Perusahaan penyedia jasa rekayasa dan konstruksi sipil kelautan ini mengaku ikut merasakan imbas positif harga minyak dan batu bara.
Namun untuk batu bara, perusahaan tak begitu merasa dampak positif karena kontrak yang tengah berlaku sudah diteken sejak lama atau bersifat long term contract. "Kalau batu bara harganya sudah mengikat. Mungkin positif bila di client kami meningkatkan produksi," terang Sutina.
Harga minyak dan batu bara diketahui masih berada di level cukup tinggi. Pada perdagangan Kamis (22/2/2018), harga minyak mentah berjangka Brent ditutup US$ 66,39 per barel setelah dibuka pada level US$ 66,25 per barel.
Sedangkan harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) ditutup US$ 62,77 per barel, setelah dibuka pada level US$ 62,60 per barel.
Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, harga batu bara acuan (HBA) pada bulan Februari telah mencapai US$ 100,69 per ton.
(gus/gus) Next Article Ganti Dirut, Indo Straits Target Tidak Merugi Tahun Ini
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular