Internasional

BreadTalk Catatkan Rekor Laba Rp 225,6 Miliar di 2017

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
23 February 2018 12:32
Laba BreadTalk melonjak 91% dari S$11,4 juta di tahun 2016
Foto: The Straits Times
Singapura, CNBC Indonesia - Perusahaan makanan dan minuman BreadTalk Group pada hari Kamis (22/2/2018) melaporkan rekor laba sebesar S$21,8 juta atau setara dengan Rp 225,6 miliar untuk kinerja keuangan selama tahun 2017.

Melansir dari The Straits Times, rekor laba tersebut menandai lonjakan mencapai 91% dari S$11,4 juta di tahun sebelumnya.

Laba bersih per saham tercatat 7,76 sen Singapura, meningkat dari posisi sebelumnya di angka 4,07 sen Singapura.

Kinerja yang lebih baik ini terjadi berkat strategi konsolidasi dan maksimalisasi yang membantu divisi inti untuk fokus memperbaiki campuran portfolio gerai yang dimiliki perusahaan di tengah lingkungan ritel makro yang tidak bisa diprediksi, kata BreadTalk kepada Bursa Singapura sebelum pembukaan perdagangan.

BreadTalk telah merekomendasikan deviden sebesar 7 sen Singapura untuk setahun penuh, lebih tinggi 81,8% daripada deviden sebesar 3,85 sen Singapura yang dibayarkan di tahun 2016.

Pembagian hasil tersebut terdiri dari deviden khusus sebesar 1 sen Singapura per saham dan deviden akhir sebesar 2 sen Singapura per saham.

Pendapatan setahun penuh menurun 2,5% menjadi S$599,7 juta seiring dengan strategi konsolidasi perusahaan tersebut sepanjang tahun 2017.


Pendapatan di divisi toko roti turun 3,2% menjadi S$297,2 juta karena pendapatan yang lebih rendah dari toko yang beroperasi di Shanghai, Beijing, dan Hong Kong, serta pendapatan waralaba yang lebih rendah di China akibat rencana pengakhiran dini kontrak pada delapan waralaba.

Kontribusi dari divisi atrium makanan menurun 5,4% menjadi S$149,3 juta, sementara divisi restoran naik 2,2% menjadi S$140,7 juta.

Laba bersih pada kuartal keempat meningkat 14,4% menjadi S$5,1 juta, sementara pendapatan di periode yang sama berkurang 2% menjadi S$150,3 juta.

BreadTalk mengatakan bisnis toko rotinya berinvestasi pada usaha-usaha signifikan untuk memperkuat dan memperbaiki beberapa toko yang kinerjanya buruk di China dan Singapura tahun lalu.

Sembari berharap untuk membuka gerai Din Tai Fung pertama di London, Inggris, pada kuartal keempat tahun ini, perusahaan ini juga fokus memperdalam jangkauan yang ada di pasar Singapura dan Thailand untuk lebih lanjut mengoptimalkan skala ekonomi.

Dua gerai baru yang sudah dibuka pada Januari 2018 berlokasi di Northpoint City, Singapura dan Thonglor di Bangkok, Thailand.

Pada perdagangan hari Rabu (21/2/2018), saham BreadTalk ditutup naik 1,2% atau meningkat 2 sen Singapura ke angka S$1,70.
(prm) Next Article Kuartal III-2018, Ekonomi Singapura Tumbuh 4,7%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular