
Internasional
Inflasi Jepang Stagnan di Bulan Januari
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
23 February 2018 11:40

Tokyo, CNBC Indonesia - Indeks harga konsumen Jepang tercatat mengalami inflasi sebesar 0,9% di bulan Januari, sebagaimana data pemerintah yang diumumkan hari Jumat (23/2/2018). Namun, angka tersebut masih berada di bawah target inflasi pemerintah.
Jepang telah mencatatkan pertumbuhan ekonomi selama delapan kuartal berturut-turut, periode terpanjang sejak tahun 1980an. Namun, pemerintahnya masih berjuang mencapai target inflasi sebesar 2% yang dianggap penting dalam upayanya mendorong ekonomi terbesar ketiga di dunia itu.
Data pemerintah yang dirilis hari Jumat itu menunjukkan inflasi inti berada pada 0,9%, tidak berubah sejak dua bulan lalu, dilansir dari AFP.
Apabila harga makanan yang bergejolak (volatile food) dan bahan bakar dikeluarkan, kenaikan indeks harga bahkan lebih tipis lagi, hanya mencapai 0,4% di Januari, kata kementerian terkait.
Jepang telah berusaha mengatasi deflasi yang terjadi di negara itu selama bertahun-tahun sementara kebijakan moneter ultra-longgar yang diterapkan bank sentralnya sepertinya tidak berpengaruh banyak.
Bank sentral Jepang, Bank of Japan (BOJ), telah mengisyaratkan tidak akan mengubah kebijakannya walaupun beberapa negara besar lainnya telah mulai mengetatkan kebijakan moneter.
Minggu lalu, pemerintah Jepang kembali menominasikan Haruhiko Kuroda untuk masa jabatan kedua sebagai Gubernur BOJ dan memberi kesempatan bankir veteran itu untuk mengatasi deflasi dan mendorong perekonomian.
(prm) Next Article Inflasi Jepang Naik Tapi Masih Jauh dari Target
Jepang telah mencatatkan pertumbuhan ekonomi selama delapan kuartal berturut-turut, periode terpanjang sejak tahun 1980an. Namun, pemerintahnya masih berjuang mencapai target inflasi sebesar 2% yang dianggap penting dalam upayanya mendorong ekonomi terbesar ketiga di dunia itu.
Data pemerintah yang dirilis hari Jumat itu menunjukkan inflasi inti berada pada 0,9%, tidak berubah sejak dua bulan lalu, dilansir dari AFP.
Jepang telah berusaha mengatasi deflasi yang terjadi di negara itu selama bertahun-tahun sementara kebijakan moneter ultra-longgar yang diterapkan bank sentralnya sepertinya tidak berpengaruh banyak.
Bank sentral Jepang, Bank of Japan (BOJ), telah mengisyaratkan tidak akan mengubah kebijakannya walaupun beberapa negara besar lainnya telah mulai mengetatkan kebijakan moneter.
Minggu lalu, pemerintah Jepang kembali menominasikan Haruhiko Kuroda untuk masa jabatan kedua sebagai Gubernur BOJ dan memberi kesempatan bankir veteran itu untuk mengatasi deflasi dan mendorong perekonomian.
(prm) Next Article Inflasi Jepang Naik Tapi Masih Jauh dari Target
Most Popular