
Perdagangan Saham Awal Pekan di BEI Ditutup Menguat
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
19 February 2018 16:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,48% pada perdagangan hari pertama di minggu ini ke level 6.689,29 poin. Seluruh sektor saham kompak ditutup menguat, didorong oleh sektor industri dasar yang naik hingga 2,99%.
Transaksi berlangsung sepi dengan nilai sebesar Rp 7,8 triliun. Sebanyak 255 saham ditutup menguat, 105 saham melemah, sementara 194 lainnya tidak mencatatkan perubahan harga.
Penguatan bursa saham AS sepanjang enam hari berturut-turut telah memberikan suntikan tenaga bagi bursa saham domestik dan regional. Tercatat, seluruh bursa saham utama di kawasan regional kompak menghijau: indeks Nikkei naik 1,97%, indeks Strait Times naik 1,29%, indeks Kospi naik 0,87%, indeks SET (Thailand) naik 0,27%, dan indeks FTSE Bursa Malaysia naik 1,04%.
Dari sektor industri dasar, penguatan dipimpin oleh saham-saham sub-sektor semen: PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) naik 5,88%, PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) naik 0,32%, dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) naik 3,35%.
Kenaikan saham semen dipicu kenaikan penjualan sepanjang bulan Januari 2018. Tercatat, ketiga emiten di atas membukukan pertumbuhan penjualan yang lebih tinggi pada bulan lalu ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya.
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) misalnya, membukukan kenaikan penjualan sebesar 10% year-on-year (yoy) pada Januari 2018. Kemudian, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) membukukan kenaikan penjualan masing-masing sebesar 7% dan 25%.
Saham-saham yang berkontribusi paling besar terhadap penguatan IHSG diantaranya: PT Bank Central Asia (BBCA) naik 3,41%, PT Astra International Tbk (ASII) naik 1,81%, PT Bank Negara IndonesiaTbk (BBNI) naik 2,6%, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INTP) naik 3,35%, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) naik 2,11%.
Investor asing melakukan aksi beli bersih senilai Rp 419,66 miliar. Kembali kondusifnya bursa saham global nampak telah mendorong investor asing untuk kembali berinvestasi pada pasar saham dalam negeri.
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 113,11 miliar), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (RP 93,41 miliar), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (Rp 74,4 miliar), PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (Rp 33,18 miliar), dan PT Indika Energy Tbk/INDY (Rp 19,78 miliar) merupakan saham-saham yang paling banyak diburu oleh investor asing.
Pada perdagangan hari ini, beberapa bursa utama dunia seperti China dan Hong Kong masih diliburkan, seiring dengan perayaan tahun baru.
(hps/hps) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham
Transaksi berlangsung sepi dengan nilai sebesar Rp 7,8 triliun. Sebanyak 255 saham ditutup menguat, 105 saham melemah, sementara 194 lainnya tidak mencatatkan perubahan harga.
Penguatan bursa saham AS sepanjang enam hari berturut-turut telah memberikan suntikan tenaga bagi bursa saham domestik dan regional. Tercatat, seluruh bursa saham utama di kawasan regional kompak menghijau: indeks Nikkei naik 1,97%, indeks Strait Times naik 1,29%, indeks Kospi naik 0,87%, indeks SET (Thailand) naik 0,27%, dan indeks FTSE Bursa Malaysia naik 1,04%.
Kenaikan saham semen dipicu kenaikan penjualan sepanjang bulan Januari 2018. Tercatat, ketiga emiten di atas membukukan pertumbuhan penjualan yang lebih tinggi pada bulan lalu ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya.
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) misalnya, membukukan kenaikan penjualan sebesar 10% year-on-year (yoy) pada Januari 2018. Kemudian, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) membukukan kenaikan penjualan masing-masing sebesar 7% dan 25%.
Saham-saham yang berkontribusi paling besar terhadap penguatan IHSG diantaranya: PT Bank Central Asia (BBCA) naik 3,41%, PT Astra International Tbk (ASII) naik 1,81%, PT Bank Negara IndonesiaTbk (BBNI) naik 2,6%, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INTP) naik 3,35%, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) naik 2,11%.
Investor asing melakukan aksi beli bersih senilai Rp 419,66 miliar. Kembali kondusifnya bursa saham global nampak telah mendorong investor asing untuk kembali berinvestasi pada pasar saham dalam negeri.
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 113,11 miliar), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (RP 93,41 miliar), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (Rp 74,4 miliar), PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (Rp 33,18 miliar), dan PT Indika Energy Tbk/INDY (Rp 19,78 miliar) merupakan saham-saham yang paling banyak diburu oleh investor asing.
Pada perdagangan hari ini, beberapa bursa utama dunia seperti China dan Hong Kong masih diliburkan, seiring dengan perayaan tahun baru.
(hps/hps) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham
Most Popular