Gali Lubang Tutup Lubang Bakrie Telecom Sampai Rp 14 T

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
20 January 2018 15:25
PT Bakrie Telecom (BTEL) membuka peluang untuk menambah utang guna mendukung bisnis baru yang kini diadopsi perusahaan.
Foto: Infografis / Arie Pratama
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bakrie Telecom (BTEL) membuka peluang untuk menambah utang guna mendukung bisnis baru yang kini diadopsi perusahaan. Hal ini disampaikan pada saat keterbukaan publik yang digelar Desember 2017 silam.

Merespon pertanyaan dari investor perorangan mengenai sumber pembiayaan bagi bisnis baru, manajemen menyampaikan bahwa kebutuhan pembiayaan akan diupayakan melalui kas internal atau melalui utang sejauh dimungkinkan.

Seperti diketahui, pada 2016 silam BTEL melakukan perombakan besar-besaran dengan menjadikan korporasi sebagai target pasarnya (Business-to-Business/B2B). Sebelumnya, emiten dari grup Bakrie tersebut memberikan layanan operator telekomunikasi kepada konsumen akhir dibawah nama ESIA.

BTEL-pun kini menawarkan berbagai layanan dan aplikasi yang dipercaya akan memberikan nilai tambah untuk pelanggan korporat. Bahkan, BTEL juga berambisi untuk menjadi penyedia solusi infrastruktur untuk media.

Ambisi perusahaan itu tentunya datang dengan sejumlah tantangan, utamanya dari sisi pembiayaan. Hal ini menjadi beban tersendiri bagi perusahaan, mengingat buruknya posisi neraca keuangan.

Per akhir kuartal 3 tahun lalu, ekuitas perusahaan tercatat sebesar negatif Rp 13,6 triliun (defisiensi modal). Kekurangan modal ini tidak lepas dari buruknya operasional perusahaan. CNBC Indonesia mencatat bahwa 2010 merupakan tahun terakhir perusahaan mencatatkan laba operasional. Sementara itu, total utang tercatat sebesar Rp 14,5 triliun.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(dru) Next Article Ini Cara Bakrieland Kurangi Utang tapi Tetap Dapat Uang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular