
Strategi Bahana TCW Incar Dana Kelolaan Rp 55 Triliun di 2018
Monica Wareza, CNBC Indonesia
17 January 2018 20:14

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) menargetkan dana kelolaan (asset under management/AUM) bisa mencapai Rp 55 triliun tahun ini. Jumlah ini tumbuh 14% dari Rp 48,20 triliun yang berhasil diraih perusahaan di tahun lalu.
Presiden Direktur Bahana TCW Edward Lubis mengatakan target ini didukung oleh perkembangan industri reksa dana yang semakin banyak dilirik oleh investor ritel Indonesia yang diiringi dengan optimisme investor untuk berinvestasi yang tinggi juga.
"Tahun ini target (AUM) hingga Rp 55 triliun. Untuk itu kami akan berusaha lebih agresif untuk meningkatkan jumlah investor ritel di dalam produk-produk reksa dana Bahana yang exisisting," kata Edward di Energy Building, Jakarta, Rabu (17/1/2018).
Di lain sisi, Edward menilai pertumbuhan industri reksa dana tahun ini juga akan ditunjang oleh masih rendahnya bunga deposito perbankan yang membuat investor lebih melirik jenis investasi yang bisa memberikan nilai imbal hasil yang lebih menarik.
Menurut dia, banyaknya perhelatan yang digelar di Indonesia yang berdampak derasnya aliran dana masuk juga menjadi salah satu faktor meningkatnya industri investasi.
Sementara itu, tahun lalu mayoritas dana kelolaan perusahaan masih disumbangkan oleh investor institusi yang mendominasi sebesar 83,6%. Sedangkan investor ritel hanya berkontribusi sebesar 16,4%. Ditargetkan tahun ini kontribusi investor ritel dapat mencapai 25%.
Langkah yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan investor ritel adalah dengan memperluas saluran distribusi produknya. Tahun lalu, perusahaan baru saja menandatagani perjanjian kerja sama dengan Bank BCA, T-Cash dan agen penjual reksa dana (APERD) online.
(dru) Next Article Perhatian, Kuartal II-2019 Rupiah Berpotensi Melemah!
Presiden Direktur Bahana TCW Edward Lubis mengatakan target ini didukung oleh perkembangan industri reksa dana yang semakin banyak dilirik oleh investor ritel Indonesia yang diiringi dengan optimisme investor untuk berinvestasi yang tinggi juga.
"Tahun ini target (AUM) hingga Rp 55 triliun. Untuk itu kami akan berusaha lebih agresif untuk meningkatkan jumlah investor ritel di dalam produk-produk reksa dana Bahana yang exisisting," kata Edward di Energy Building, Jakarta, Rabu (17/1/2018).
Menurut dia, banyaknya perhelatan yang digelar di Indonesia yang berdampak derasnya aliran dana masuk juga menjadi salah satu faktor meningkatnya industri investasi.
Sementara itu, tahun lalu mayoritas dana kelolaan perusahaan masih disumbangkan oleh investor institusi yang mendominasi sebesar 83,6%. Sedangkan investor ritel hanya berkontribusi sebesar 16,4%. Ditargetkan tahun ini kontribusi investor ritel dapat mencapai 25%.
Langkah yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan investor ritel adalah dengan memperluas saluran distribusi produknya. Tahun lalu, perusahaan baru saja menandatagani perjanjian kerja sama dengan Bank BCA, T-Cash dan agen penjual reksa dana (APERD) online.
(dru) Next Article Perhatian, Kuartal II-2019 Rupiah Berpotensi Melemah!
Most Popular