Malaysia Jadi Penyumbang Turis Asing Terbanyak, Hobinya Belanja di RI
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana mengatakan bahwa angka kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia mengalami kenaikan. Hal ini mencerminkan minat wisatawan asing terhadap destinasi wisata Tanah Air.
Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS) hingga Oktober 2025, angka kunjungan wisman tercatat sebanyak 12,76 juta kunjungan. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 10,32 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2024 lalu.
"Jumlah kunjungan wisman menunjukkan peningkatan daya tarik di pasar global. Tahun ini, angka kenaikannya sebesar 10,32 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2024 lalu," kata Widiyanti saat acara Kick Off BINA-Indonesia Great Sale 2025 di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (18/12/2025).
Siapa sangka, menurutnya aktivitas berbelanja merupakan salah satu daya tarik terpenting wisatawan yang datang ke Indonesia. Mengutip data YouGov 2023, ia mengatakan bahwa 27% wisatawan Indonesia dan mancanegara melakukan perjalanan karena motivasi berbelanja.
Pada 2025, kinerja perjalanan wisatawan nusantara tercatat tumbuh signifikan. Periode Januari hingga September menunjukkan 901,9 juta perjalanan, meningkat 18,99% secara tahunan.
Menurutnya, tren belanja wisman saat berkunjung ke Indonesia cukup kuat dan menjadi fokus promosi sektor pariwisata, terutama menjelang musim liburan akhir tahun.
Kementerian Pariwisata pun melakukan sejumlah upaya untuk memperkuat promosi wisata berbelanja terutama dalam rangka libur Natal dan Tahun Baru yang ditargetkan bisa mendorong transaksi wisatawan hingga besar.
Malaysia sumbang jumlah turis terbesar
Adapun dari 15 negara yang ditargetkan sebagai penyumbang kunjungan wisatawan, Malaysia disebut sebagai negara penyumbang wisatawan terbanyak yakni sebanyak 17 persen dari total kunjungan.
"Shopping adalah salah satu daya tarik terpenting khususnya bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke suatu negara. Sekitar 11,4 persen di antaranya dihabiskan untuk berbelanja cenderamata atau buah tangan. Turis asal Malaysia masih menjadi penyumbang terbesar," paparnya.
Melihat potensi ini, Widiyanti menekankan dibutuhkan upaya promosi yang konsisten, inovatif, dan terintegrasi, serta kolaborasi lintas kementerian lembaga, pemerintah daerah, dan seluruh pemangku kepentingan pariwisata. Ini agar perjalanan wisata menjadi pengalaman yang menyenangkan dan berkesan bagi setiap pengunjung.
(hsy/hsy)[Gambas:Video CNBC]